Selasa, 13 Mei 2014

HRUM - Analisis Laporan Keuangan Q1 2014


PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengukir kinerja tahunan yang buruk sampai dengan Q1 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja pendapatan dan laba kotor pada Q1 2014 juga mengalami kemunduran dibandingkan dengan Q3 2013, namun efisiensi pada beban usaha mampu memberikan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.

Pendapatan tahunan mengalami penurunan sebesar 24% menjadi US$ 741,460 juta. Laba kotor menguap 37% menjadi US$ 165,076 juta. Laba sebelum pajak terpotong 55% menjadi US$ 67,628 juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melayang hilang 85% menjadi US$ 45,669 juta.

Secara kuartalan, pendapatan turun sebesar 25% menjadi US$ 128,059 juta. Laba kotor terpotong 19% menjadi US$ 28,529 juta. Namun efisiensi pada beban usaha mampu melejitkan  laba sebelum pajak yang akhirnya melesat  134%% menjadi US$ 15,346 juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terbang 95% menjadi US$ 10,796 juta.


Rasio GPM tahunan tergerus menjadi hanya sebesar 22,26% dari sebelumnya 26,96%. Secara kuartalan rasio GPM mampu naik menjadi 22,28% dari 20,65%.

Rasio NPM tahunan menguap menjadi 6,16% dari 31,51%. Secara kuartalan rasio NPM naik menjadi 8,43% dari 3,26%.

Rasio ROE tahunan mengalami penurunan tajam menjadi 14% dari 86%.

HRUM termasuk cukup konservatif dalam hal pendanaan karena tidak mempunyai hutang finansial sama sekali per 31 Maret 2014.
Aset tetap secara tahunan tercatat turun 5% menjadi US$ 113,977 juta.

Pada harga terakhir sebesar Rp 2.435 (13/5/14) saham emiten ini diperdagangkan dengan rasio PER sebesar 13,10 berdasarkan EPS tahunan sampai dengan Q1 2014 dengan kurs konversi Rp 11.000/US$. Rasio PBV-nya tercatat sebesar 1,82 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Maret 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar