Selasa, 06 Mei 2014

GGRM - Analisis Laporan Keuangan Q1 2014


PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kinerja tahunan sampai dengan Q1 2014 yang sangat baik. Kinerja pada Q1 2014 juga sangat baik dibandingkan dengan Q4 2013.

Pendapatan tahunan tercatat naik sebesar 16% menjadi Rp 58,469 triliun dengan laba kotor yang juga meningkat yaitu sebesar 27% menjadi Rp 11,688 triliun. Laba usaha tumbuh sebesar 26% menjadi Rp 7,345 triliun. Laba sebelum pajak berkembang sebesar 21% menjadi Rp 6,434 triliun. Laba bersih bertambah 22% menjadi Rp 4,756 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkembang 22% menjadi Rp 4,699 triliun.

GGRM menikmati keuntungan selisih kurs sebesar Rp 24 miliar berbanding kerugian selisih kurs sebesar Rp 19 miliar pada tahun sebelumnya. Sehingga apabila kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih (dengan asumsi rasio pajak penghasilan 25%), maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik 21% menjadi Rp 4,681triliun.

Secara kuartalan, pendapatan tercatat naik sebesar 2% menjadi Rp 15,670 triliun dengan laba kotor yang juga meningkat yaitu sebesar 10% menjadi Rp 3,255 triliun. Laba usaha tumbuh sebesar 19% menjadi Rp 2,201 triliun. Laba sebelum pajak berkembang sebesar 22% menjadi Rp 1,914 triliun. Laba bersih bertambah 30% menjadi Rp 1,435 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga berkembang 30% menjadi Rp 1,417 triliun.

GGRM menikmati keuntungan selisih kurs sebesar Rp 34 miliar pada Q1 2014 dibandingkan dengan Rp 783 juta pada Q4 2013. Apabila keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih (dengan asumsi rasio pajak penghasilan 25%), maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik 27% menjadi Rp 1,392 triliun.

Manajemen GGRM berhasil menjaga tingkat profitabilitas dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan stabilnya rasio GPM tahunan yang berada pada angka 19,99% berbanding 18,38%. Secara kuartalan, rasio GPM juga masih naik menjadi 20,77% dari 19,11%.

Rasio NPM tahunan (disesuaikan) meningkat tipis menjadi 8,01% dari 7,70%. Secara kuartalan, rasio NPM juga meningkat yaitu menjadi 8,88% dari 7,08%.

Tingkat ROE tahunan berada pada angka 15% berbanding 14%.

Rasio DER secara tahunan menunjukkan kenaikan lumayan menjadi 70% dari 51%. Secara tahunan, hutang finansil tercatat melonjak sebesar 92% menjadi Rp 12,361 triliun. Beban keuangan tahunan juga ikut melambung, yaitu sebesar 78% menjadi Rp 911 miliar. Rasio beban keuangan terhadap laba bersih secara tahunan meningkat menjadi 19% dari 13%.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan tercatat  meningkat sebesar 13% menjadi Rp 5,390 triliun. Aset tetap tercatat meningkat sebesar 35% menjadi Rp 16,040 triliun. Peningkatan besar pada aset tetap diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang. 

Rasio pengeluaran kas untuk investasi dibandingkan dengan aset tidak lancar secara tahunan menurun menjadi 31% dari 37%.

Pada harga terakhir sebesar Rp 55.850 (6/5/14), GGRM dihargai dengan rasio PER sebesar 22,96 berdasarkan EPS tahunan sampai dengan Q1 2014 yang telah disesuaikan dan rasio PBV-nya adalah sebesar 3,50 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Maret 2014. Kapitalisasi GGRM tercatat sebesar Rp 107,460 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar