Rabu, 12 Februari 2014

BBTN - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013


PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencetak kinerja yang baik selama tahun 2013.

Pendapatan bunga dan bagi hasil syariah mengalami kenaikan sebesar 22% menjadi Rp 10,783 triliun. Laba operasional meningkat sebesar 14% menjadi Rp 2,136 triliun. Laba bersih  naik sebesar 15% menjadi Rp 1,562 triliun.

Secara kuartalan, kinerja Q4 2013 dibandingkan dengan Q3 2013 mencatat hasil yang kurang baik atas pendapatan bunga dan bagi hasil syariah bersih. Pendapatan kotor biarpun tercatat naik sebesar 8% menjadi Rp 3,001 triliun, namun pendapatan bersih tercatat stagnan di level Rp 1,511 triliun. Di sisi lain, laba operasional meningkat cukup signifikan sebesar 39% menjadi Rp 709 miliar dan laba bersih naik 32% menjadi Rp 505,134 miliar. Penyebab utama kenaikan laba operasional adalah naiknya pendapatan operasional lainnya sebesar 100% menjadi Rp 311,276 miliar.

Besarnya pendapatan operasional lainnya pada Q4 2013 tersebut tentunya masih menjadi tanda tanya apakah bisa berulang pada kuartal-kuartal selanjutnya.

Dari sisi neraca, pada tahun 2013 pinjaman yang diberikan tercatat naik sebesar 23% menjadi Rp 99,330 triliun.  Aset meningkat sebesar 17% menjadi Rp 131,170 triliun. Simpanan nasabah meningkat sebesar 19% menjadi Rp 96,208 triliun.

Secara kuartalan, pada Q4 2013 pinjaman yang diberikan tersebut tercatat naik sebesar 4%. Aset tercatat naik sebesar 6% dan simpanan nasabah naik 9%.

Rasio ROE pada tahun 2013 adalah sebesar 14% dan 2012 sebesar 13%,

Rasio GPM pada tahun 2013 tercatat turun menjadi 52,43% dari 53,60% dan rasio NPM turun tipis menjadi 14,49% dari 15,47%.

Secara kuartalan, pada Q4 2013 rasio GPM turun signifikan menjadi 50,33% dari 54,47% dan rasio NPM naik menjadi 16,83% dari 13,84%.

Pada harga terkini Rp 1.030 (12/2/14), emiten ini diperdagangkan dengan rasio PER yang cukup murah di angka  6,97 berdasarkan EPS tahun 2013 dan rasio PBV-nya sebesar hanya 0,94 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.

Jika mengambil EPS selama Q4 2013 yang disetahunkan, maka emiten ini diperdagangkan dengan PER hanya sebesar 5,39. Namun, kembali perlu dicermati  pengaruh besarnya pendapatan operasional lainnya pada laba bersih Q4 2013.

Kalau melihat dari turunnya GPM di Q4 2013, tampaknya emiten ini belum banyak memberlakukan kenaikan bunga terhadap pinjaman kepada nasabahnya. Jika kenaikan tersebut dilakukan secara bertahap pada kuartal-kuartal selanjutnya, maka kinerja operasional BBTN diharapkan dapat lebih baik lagi.


1 komentar: