Kamis, 13 Februari 2014

BDMN - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatat kinerja profitabilitas yang hanya naik sedikit pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Pendapatan bunga dan underwriting tercatat naik sebesar 7% menjadi Rp 21,389 triliun dan laba bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk cuma naik sebesar 1% menjadi Rp 4,159 triliun.

Secara kuartalan, pada Q4 2013 dibandingkan dengan Q3 2013 emiten ini mencatat kenaikan pendapatan bunga dan underwriting sebesar 5% menjadi Rp 5,707 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 1% menjadi Rp 1,068 triliun.


Pada sisi neraca, pada tahun 2013 pinjaman yang diberikan tercatat naik sebesar 15% menjadi Rp 130,646 triliun. Aset tumbuh sebesar 18% menjadi Rp 184,237 triliun dan simpanan nasabah meningkat sebesar 21% menjadi Rp 109,161 triliun.

Secara kuartalan, pinjaman yang diberikan tersebut naik 5% dibandingkan dengan Q3 2013. Aset tumbuh sebesar 6% dan simpanan nasabah meningkat sebesar 9%.

Rasio GPM pada tahun 2013 menurun menjadi 65,54% dari 66,90% pada tahun 2012. Sedangkan rasio NPM juga berkurang menjadi 19,45% dari 20,58%.

Secara kuartalan, pada Q4 2013 rasio GPM tercatat juga turun menjadi 62,54% dari 65,38%. Begitu juga dengan rasio NPM berkurang menjadi 18,71% dari 19,46%.

Dari pertumbuhan pinjaman yang diberikan dibandingkan dengan simpanan nasabah, baik setahun penuh 2013 dibandingkan dengan tahun 2012, maupun antara Q4 2013 dibandingkan dengan Q3 2013, dimana pinjaman yang diberikan tumbuhnya kalah jauh dibandingkan dengan simpanan nasabah, maka emiten ini tampaknya mengerem pertumbuhan kreditnya. Hal ini tentunya akan berdampak pada laba bersih yang mana terliahat dari stagnannya pertumbuhan laba bersih.


Rasio ROE pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing tercatat sebesar 13% dan 14%.


Pada harga terkini Rp 4.600 (13/2/14), emiten ini diperdagangkan dengan rasio PER sebesar  10,91 berdasarkan EPS tahun 2013 dan PBV sebesar 1,41 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.

Analisis atas laporan keuangan Q3 2013 emiten ini sebelumnya dapat dibaca di sini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar