Kamis, 20 Februari 2014

LPPF - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013


PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengukir kinerja tahun 2013 yang impresif. Pendapatan tercatat naik 20% menjadi Rp 6,754 triliun. Laba kotor meningkat 18% menjadi Rp 4,363 triliun. Laba usaha meningkat 15% menjadi Rp 1,815 triliun. Namun laba bersih meningkat signifikan sebesar 49% menjadi Rp 1,150 triliun.



Jauh lebih besarnya persentase peningkatan laba bersih dibandingkan dengan laba usaha oleh sebab menurunnya beban keuangan sebesar 32% menjadi Rp 291 miliar. Selain itu rasio beban pajak penghasilan juga menurun dari semula 33% dari laba sebelum pajak penghasilan menjadi hanya 25%.

Turunnya rasio beban pajak penghasilan tersebut nampaknya diuntungkan oleh ketentuan perundang-undangan karena pada tahun 2013 jumlah saham publik adalah 47,35% sedangkan tahun 2012 hanya 1,85%. Saham publik yang berjumlah 40% atau lebih hanya dikenakan tarif 20% bagi perusahaan publik dibandingkan dengan 25% untuk yang di bawah 40%. (Realisasi yang lebih besar dibandingkan dengan ketentuan dapat disebabkan oleh berbagai penyesuaian dan koreksi dalam perhitungan pajak penghasilan)

Jumlah hutang jangka panjang juga menurun drastis disebabkan oleh pembayaran yang terlihat dari besarnya pengeluaran dari arus kas neto untuk pendanaan. Turunnya jumlah hutang jangka panjang yang sebagian besar terdiri dari hutang bank tersebut telah menyebabkan turunnya beban keuangan.

Sayangnya nilai ekuitas masih dalam posisi negatif. Namun pada tahun 2014 ini kita bakal melihat perbaikan signifikan dari sisi ekuitas karena nilainya akan menjadi positif. Jika pembayaran hutang bank masih terus dilakukan pada tahun 2014, maka beban keuangan masih akan menurun signifikan sehingga nampaknya kinerja laba pada tahun 2014 akan semakin baik dibandingkan dengan 2013.

Nilai negatif dari ekuitas pada tahun 2013 dan 2012 disebabkan oleh besarnya selisih dari transaksi restrukturisasi ekuitas sepengendali yang mencapai saldo Rp 3,767 triliun.

Beban keuangan pada tahun 2013 mencapai 0,25 dari laba bersih yang berarti ada perbaikan signifikan dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 0,55.

Rasio GPM pada tahun 2013 masih tetap dapat dijaga dengan baik di level 64,60% dibandingkan dengan 65,98% pada tahun 2012.

Sayangnya harga saham emiten ini tidak dapat dibilang murah karena pada harga terakhir di Rp 13.250 (19/2/14) rasio PER-nya adalah 33,61.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar