Jumat, 21 Februari 2014

DKFT - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013



Nasib PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) pada tahun 2014 sedang berada di ujung tanduk berhubung sejak bulan Januari sudah tidak bisa melakukan kegiatan ekspor produk bijih nikelnya lagi. Sehingga kegiatan produksi bijih nikel dihentikan.


Namun perusahaan telah mengakuisisi sebuah perubahaan tambang bijih besi yang berlokasi di Singkep Barat, Kab. Lingga, Riau Kepulauan. Diharapkan pada tahun ini akan ada penjualan konsentrat besi sehingga dapat menopang kinerja.


Perusahaan sudah memulai pembangunan smelter bijih nikel pada tahun ini. Smelter ini  akan menghasilkan nickel pig iron. Dibutuhkan dana yang sangat besar yaitu sebesar US 300 juta untuk kapasitas 320.000 ton. Smelter ini direncanakan akan selesai pada tahun 2016.


Bagaimana dengan kinerja tahun 2013?

Penjualan tumbuh stagnan menjadi sebesar Rp 858 miliar. Laba kotor turun 21% menjadi Rp 288 miliar. Laba sebelum pajak naik 11% menjadi 437 miliar dan laba bersih naik 11% menjadi Rp 337 miliar.

Perusahaan menikmati laba selisih kurs yang cukup besar pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 157 miliar dibandingkan dengan Rp 43 miliar pada tahun 2012. Selain itu, pendapatan bunga juga lumayan  besar dengan jumlah sebesar Rp 35 miliar dibandingkan dengan Rp 33 miliar pada tahun 2012.

Dengan harga terakhir sebesar Rp 397, emiten ini dperdagangkan dengan rasio PER sebesar 10,20 berdasarkan EPS tahun 2013 yang telah disesuaikan dan rasio PBV sebesar 1,54 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.

Perusahaan mempunyai target laba pada tahun 2014 sebesar Rp 115 miliar yang berarti target EPS adalah sebesar Rp 20.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar