Rabu, 17 September 2014

PTRO - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014





Analisis Laporan Keuangan PT Petrosea Tbk (PTRO) Q2 2014

Tahunan

Perusahaan mencetak penurunan pendapatan sebesar 12%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 8% sehingga laba kotor turun  sebesar 20%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan bagian laba bersih entitas asosiasi meningkat sebesar 22% sehingga laba sebelum pajak terpangkas sebesar 65%. Pada akhirnya laba bersih terperosok sebesar 76% karena pajak penghasilan yang berkurang sebesar 34%. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 37%.

Rasio GPM menyusut  menjadi 25,50% dari 28,11%.

Saldo aset tetap berkurang sebesar 12%. Lesunya sektor yang dijalani oleh perusahaan tampaknya tercermin dari melemahnya saldo aset tetapnya.

Perusahaan mempunyai hutang finansial yang berkurang sebesar 43%. Namun beban keuangan malah meningkat sebesar 23%. Beban keuangan merupakan beban yang  berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

Perusahaan menghasilkan kas operasi bersih yang cukup tangguh dan solid. Terdapat peningkatan sebesar 41%.

Pengeluaran kas untuk investasi menyusut sebesar 11%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 9% berbanding 9% pada periode sebelumnya.

Kuartalan

Perusahaan mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 7%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 14% sehingga laba kotor turun  sebesar 10%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan bagian laba bersih entitas asosiasi meningkat sebesar 5% sehingga laba sebelum pajak terpangkas sebesar 61%. Pada akhirnya laba bersih terperosok sebesar 72% karena pajak penghasilan yang berkurang sebesar 53%. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun tipis sebesar 1%.


Rasio GPM masih melemah menjadi 22,57% dari 26,98%.  Kita harapkan ada perbaikan rasio ini agar laba dapat meningkat.



2 komentar:

  1. Menurut pak idx.. bagaimana prospek ke depan saham-saham tambang batu bara secara umum dan ptro pada khususnya... apakah ini saat masuk yg tepat bila di analisa secara fundamental? Mumpung sektor ini masih tertekan... atau malah kita jauhi...
    Yg kedua. Pak idx saya lihat postingan bapak tidak ada rekomendasi atau analisa yg lbh mendalam lg sehingga bagi yg ingin belajar saham secara fundamental bisa ikut mengerti pak hehe mohon pencerahan thx u

    BalasHapus
  2. Kalau saham2 penghasilan batubara saya lihat tidak begitu baik prospeknya. Hanya yang bisa menambah volume yang masih bisa cukup lumayan. Itu pun mesti yang msh mempunyai ruang margin yang cukup lebar. Jadi lebih baik main trading untuk saham2 batubaranya. Nah, kalau perusahaan jasanya, karena pada ingin naikkan volume untuk menjaga laba, maka yang untung adalah perusahaan jasanya. Seperti PTRO, MYOH, DOID, masih cukup baik untuk dipegang. Saya memang tidak memposting rekomendasi atau bedah khusus dulu mengingat saya memang fokus pada penyajian laporan keuangan dulu berhubung sangat banyak yang harus disajikan biarpun sebenarnya banyak yang tidak penting juga. Saya untuk sementara santai dulu karena sebelumnya sudah "kerja keras".

    BalasHapus