Selasa, 30 September 2014

SMDM - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) Q2 2014

Tahunan

Perusahaan mencetak kenaikan pendapatan  sebesar 36%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 38%  sehingga laba kotor meningkat sebesar 34%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban pendanaan dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 107% sehingga laba sebelum pajak merosot sebesar 16%. Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 28% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 30%. Bagian untuk kepentingan non-pengendali yang berubah signifikan menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat sebesar 173%. Jika disesuaikan, pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 161%.

Biarpun laba terlihat meningkat luar biasa, namun laba tersebut termasuk masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah modal pemegang saham. Rasio ROE hanya sebesar 3%.

Rasio GPM menurun tipis menjadi 39,02% dari 39,69%.

Muncul saldo aset real estat lancar yang pada periode sebelumny belum ada. Tentunya kita berharap penjualan perusahaan akan meningkat secara jangka pendek maupun jangka panjang dari tersedianya aset real estat lancar tersebut.

Di sisi lain, saldo aset tidak lancar berkurang sebesar 26%. Sedangkan saldo aset tetap meningkat sebesar 44%. Peningkatan saldo aset tetap diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo uang muka penjualan bertambah sebesar 41%.

Kas masuk dari pelanggan meningkat sebesar 23%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 140% berbanding 155%  pada periode sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa selama dua tahun terakhir perusahaan terbilang sukses dalam memasarkan produk-produknya.

Hutang finansial perusahaan naik sebesar 41%. Beban keuangan belum merupakan beban yang berpengaruh terhadap laba  bersih. Secara kuartalan, perusahaan mencatat pendapatan keuangan.

Kuartalan

Perusahaan mencetak kenaikan pendapatan  sebesar 48%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 46%  sehingga laba kotor meningkat sebesar 52%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban pendanaan dan pendapatan-beban lain berkurang sebesar 15% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 393%. Laba bersih kemudian melambung sebesar 835% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 73%. Bagian untuk kepentingan non-pengendali yang meningkat menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menggelembung sebesar 475%. Jika disesuaikan, pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 228%.

Rasio GPM meningkat tipis menjadi 43,33% dari 42,34%.

Biarpun laba terlihat meningkat dengan baik, namun laba tersebut termasuk masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah modal pemegang saham. Rasio ROE (disetahunkan) hanya sebesar 4%.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 1%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 99% berbanding 149%  pada periode sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar