Kamis, 18 September 2014

SKBM - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) Q2 2014

Tahunan

Perusahaan mencetak kenaikan penjualan sebesar 67%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 64% sehingga laba kotor melesat  sebesar 95%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan lain-lain meningkat sebesar 27% sehingga laba sebelum pajak tumbuh sebesar 301%. Pada akhirnya laba bersih naik sebesar 300% karena pajak penghasilan yang bertambah sebesar 304%. Kemudian laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 284%.  Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 279%.

Rasio GPM mengembang  menjadi 12,09% dari 10,38%.

Saldo aset tetap bertambah sebesar 36%. Penambahan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial meningkat sebesar 16%. Beban keuangan bertambah sebesar 121%. Beban keuangan merupakan beban yang  berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

Pengeluaran kas untuk investasi menyusut sebesar 11%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 30% berbanding 46% pada periode sebelumnya.

Kuartalan

Perusahaan mencetak penurunan penjualan sebesar 15%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 11% sehingga laba kotor meleleh  sebesar 36%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan lain-lain menurun sebesar 45% % sehingga laba sebelum pajak terpangkas sebesar 10%. Pada akhirnya laba bersih turun sebesar 13% karena pajak penghasilan yang berkurang sebesar 3%. Kemudian laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut sebesar 40% karena tingginya bagian laba untuk kepentingan non-pengendali. Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 77%.


Rasio GPM menyusut menjadi 10,36% dari 13,80%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar