Minggu, 07 September 2014

ISAT - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Indosat Tbk (ISAT) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 memperoleh pendapatan yang tidak banyak mengalami perubahan. Di sisi beban usaha, beban meningkat sebesar 6% sehingga laba usaha terpangkas sebesar 43%. Di sisi lain, kombinasi dari beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan rugi perubahan nilai wajar derivatif meningkat sebesar 70% sehingga perusahaan mengalami rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode sebelumnya. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Perusahaan mendulang laba dari perubahan nilai wajar derivatif yang signifikan pada periode ini dan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka perusahaan akan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding rugi bersih tipis yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode sebelumnya.

Secara kuartalan perusahaan mencetak pertumbuhan pendapatan yang tipis yaitu sebesar 1%. Di sisi beban usaha, beban meningkat sebesar 14% sehingga laba usaha terpangkas sebesar 61%. Di sisi lain, kombinasi dari beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan rugi perubahan nilai wajar derivatif yang meningkat signifikan menyebabkan perusahaan mengalami rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode sebelumnya. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan memperoleh keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya. Perusahaan mendulang laba dari perubahan nilai wajar derivatif yang signfikan pada periode ini dan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka perusahaan akan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode sebelumnya.

Secara tahunan rasio OPM terpangkas menjadi 7,09% dari 12,45%. Secara kuartalan rasio turun menjadi 6,53% dari 17,10%.

Saldo aset tetap secara tahunan berkurang tipis sebesar 1%.

Secara tahunan saldo hutang finansial bertambah sebesar 9%. Beban keuangan meningkat sebesar 11%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan meningkat sebesar 18%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 12% berbanding 10%.

Kas bersih dari aktivitas operasi masih sangat besar sehingga perusahaan masih cukup mampu untuk mendanai pengeluaran untuk investasinya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar