Rabu, 03 September 2014

IMAS - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak penurunan pendapatan sebesar 7%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 8% sehingga laba kotor turun sebesar 2%. Di sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain bertambah sebesar 13% sehingga laba usaha tergerus sebesar 13%. Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba neto entitas asosiasi  yang meningkat sebesar 247% menyebabkan laba sebelum pajak terjerembab sebesar 74%. Pada akhirnya laba bersih terpangkas sebesar 67% dikarenakan munculnya manfaat  pajak penghasilan dibandingkan dengan beban pajak pada periode sebelumnya. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpotong sebesar 73%.  Perusahaan mendulang laba penjualan aset tetap dan keuntungan selisih kurs yang tinggi pada periode ini berbanding laba penjualan aset tetap dan kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terkapar sebesar 91%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak kenaikan tipis pendapatan sebesar 1%. Di sisi beban pokok, beban tidak banyak berubah sehingga laba kotor naik sebesar 11%. Di sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain bertambah sebesar 32% sehingga laba usaha tergerus sebesar 18%. Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba neto entitas asosiasi  yang meningkat sebesar 43% menyebabkan rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih berbanding laba bersih pada periode sebeumnya.  Perusahaan mendulang laba penjualan aset tetap dan menanggung kerugian selisih kurs yang tinggi pada periode ini berbanding laba penjualan aset tetap dan keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka perusahaan akan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.

Secara tahunan rasio GPM mengembang menjadi 12,99% dari 12,22%. Secara kuartalan rasio meningkat menjadi 14,30 dari 13,01%. Kenaikan rasio ini tampaknya belum cukup untuk menghasilkan laba bersih yang tinggi.

Saldo piutang pembiayaan, penyertaan saham dan aset tetap secara tahunan meningkat cukup tinggi. Peningkatan-peningkatan ini diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.

Secara tahunan saldo hutang finansial meningkat sebesar 38%. Beban keuangan meningkat sebesar 64%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar