Rabu, 24 September 2014

IBST - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT  Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) Q2 2014

Tahunan

Perusahaan mencetak kenaikan pendapatan sebesar 6%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 19% sehingga laba kotor meningkat  sebesar 3%. Di sisi beban usaha, beban meningkat sebesar 30% sehingga laba usaha terkikis sebesar 2%. Di sisi lain, kombinasi dari kenaikan nilai wajar properti investasi, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain meningkat sebesar 399% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 102%. Pada akhirnya perusahaan mendulang laba bersih yang meningkat sebesar 113% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 23%. Jika disesuaikan, laba bersih akan meningkat sebesar 113% juga.

Peningkatan laba bersih sebagian besar disumbangkan oleh pendapatan dari kenaikan nilai wajar properti investasi yang meningkat sebesar 307%.

Rasio GPM menyusut menjadi 78,84% dari 81,18%.

Saldo properti investasi meningkat sebesar 49%. Sedangkan saldo aset tetap meningkat sebesar 10%. Peningkatan-peningkatan tersebut diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial mengalami penurunan sebesar 10%. Beban keuangan bertambah sebesar 63%. Beban keuangan tidak begitu berpengaruh terhadap laba bersih.

Pengeluaran kas untuk investasi menurun sebesar 64%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 2% berbanding 7% pada periode sebelumnya.

Kuartalan

Perusahaan mencetak kenaikan pendapatan sebesar 2%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 19% sehingga laba kotor terkikis  sebesar 3%. Di sisi beban usaha, beban menurun sebesar 18% sehingga laba usaha mengembang tipis sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain menurun sebesar 51% sehingga laba sebelum pajak meningkat sebesar 8%. Pada akhirnya perusahaan mendulang laba bersih yang meningkat sebesar 10% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 6%. Jika disesuaikan, laba bersih akan meningkat sebesar 10% juga.

Pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya perusahaan belum membukuan pendapatan dari kenaikan nilai wajar properti investasi.

Rasio GPM menyusut menjadi 77,61% dari 80,93%.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar