Selasa, 02 September 2014

TRIO - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 11% sehingga laba kotor naik tipis sebesar 1%. Di sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain berkurang sebesar 17% sehingga laba usaha menebal sebesar 11%. Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba (rugi) entitas asosiasi yang  yang meningkat sebesar 88% menyebabkan laba sebelum pajak tergerus sebesar 15%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tergerus juga sebesar 15%. Perusahaan menikmati pendapatan lain-lain yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya.  Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terbenam sebesar 74%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak penurunan pendapatan sebesar 15%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 15% sehingga laba kotor turun sebesar 21%. Di sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain berkurang sebesar 63% sehingga laba usaha menebal sebesar 7%. Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba (rugi) entitas asosiasi yang  meningkat sebesar 14% menyebabkan laba sebelum pajak naik tipis sebesar 2%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tergerus  sebesar 5%. Perusahaan menikmati pendapatan lain-lain yang signifikan pada periode ini dan menderita kerugian lain-lain pada periode sebelumnya.  Jika disesuaikan, perusahaan akan menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.


Secara tahunan rasio GPM berkurang menjadi 13,47% dari 14,58%. Secara kuartalan rasio menurun lagi menjadi 12,66% dari 13,61%.

Saldo aset tetap secara tahunan meningkat sebesar 35%. Peningkatan ini diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.

Persediaan secara tahunan meningkat sebesar 47%. Di sisi lain, kas operasi mencatat angka minus yang membaik. Jika dibandingkan antara nilai penjualan dengan nilai persediaan (inventory turnover), secara tahunan mengalami kemunduran yang berarti dengan rasio sebesar 474% dari semula 636%.

Secara tahunan saldo hutang finansial meningkat sebesar 39%. Beban keuangan melesat sebesar 85%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan. Secara kuartalan, beban keuangan semakin besar porsinya dari laba bersih.

Rasio DER perusahaan secara tahunan meningkat menjadi 286% dari 244%.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar