Rabu, 19 Februari 2014

BNII - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) mencatat kinerja yang sangat baik pada tahun 2013.Secara kuartalan, kinerja laba bersih pada Q4 2013 juga membaik dibandingkan dengan Q3 2013 namun laba operasionalnya menurun.

Pendapatan bunga kotor pada tahun 2013 tercatat naik sebesar 18% menjadi Rp 11,200 triliun. Pendapatan bunga bersih naik sebesar 9% menjadi 5,801 triliun. Pendapatan operasional lainnya meningkat sebesar 9% menjadi Rp 2,278 triliun. Laba operasional naik 37% menjadi Rp 2,291 triliun dan laba bersih naik 30% menjadi Rp 1,570 triliun.
Secara kuartalan, pendapatan bunga kotor naik sebesar 8% menjadi Rp 3,084 triliun. Namun pendapatan bunga bersih turun 4% menjadi Rp 1,461 triliun. Begitu juga dengan pendapatan operasional lainnya turun sebesar 17% menjadi Rp 558,808 miliar. Turunnya pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya ini turut menyumbang pada turunnya laba operasional sebesar 16% menjadi Rp 608,748 miliar. Namun rupanya BNII masih beruntung karena pendapatan nonoperasional pada Q4 2013 naik signifikan menjadi Rp 13,087 miliar dari semula rugi di Q3 2013 sebesar Rp 127,974 miliar. Alhasil, laba bersih masih mampu naik sebesar 7% menjadi Rp 454,893 miliar. (Dari keterangan pada catatan atas laporan keuangan BNII pada Q3 2013 pendapatan nonoperasional ini sebagian besar terdiri dari denda pajak)
Untuk posisi keuangan, pinjaman yang diberikan pada tahun 2013 tercatat naik sebesar  26% menjadi Rp 100,977 triliun. Aset naik 21% menjadi Rp 107,240 triliun. Simpanan nasabah naik 25% menjadi Rp 107,2340 triliun.

Secara kuartalan, pinjaman yang diberikan tersebut naik sebesar 11%. Aset naik 8% dan simpanan nasabah naik 11%.

Rasio ROE pada tahun 2013 stagnan di angka 13%.

Rasio GPM pada tahun 2013 mengalami penurunan lumayan menjadi 51,79% dari semula 56,04%. Begitu juga pada Q4 2013 mengalami penurunan dari semula 53,49% menjadi 47,37%.

Rasio NPM pada tahun 2013 naik menjadi 13,80% dari 12,74%. Secara kuartalan menjadi 14,48% dari 14,60%.

Pada harga terakhir di Rp 304 (19/2/14) emiten ini diperdagangkan dengan rasio PER sebesar 12,00 berdasarkan EPS tahun 2013 dan rasio PBV sebesar 1,52 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar