Rabu, 26 Februari 2014

MLPL - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013



PT Multipolar Tbk (MLPL) melaporkan laba bersih yang naik signifikan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Namun laba bersih tersebut lebih dikarenakan sumbangan dari pendapatan lain-lain. Jika pendapatan lain-lain tersebut dikeluarkan, MLPL sebenarnya menderita kerugian.

Penjualan tercatat naik sebesar 16% pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 menjadi Rp 14,672 triliun. Laba kotor meningkat 18% menjadi Rp 2,651 triliun. Laba usaha meningkat sebesar 597% menjadi Rp 1,766 triliun. Laba bersih meningkat sebesar 888% menjadi Rp 1,646 triliun.
Sumbangan pendapatan lain-lain secara keseluruhan adalah Rp 1,880 triliun pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 227%.

Pendapatan lain-lain tersebut sebagian besar merupakan keuntungan divestasi entitas asosiasi sebesar Rp 1,243 triliun dan pengembalian dan pengalihan sewa sebesar Rp 197 miliar. Jika kedua pendapatan ini dikeluarkan maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menjadi rugi Rp 321 miliar dibandingkan dengan tahun 2012 yang rugi sebesar Rp 527 miliar.

Secara kuartalan, penjualan mencatat kenaikan sebesar 6% menjadi Rp 4,135 triliun. Laba kotor turun sebesar 4% menjadi Rp 670 miliar. Laba usaha turun sebesar 122% menjadi rugi Rp 18 miliar. Laba bersih turun 158% menjadi rugi Rp 67 miliar.

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi nampaknya perlu dicermati berhubung sumbangannya sangat besar ke laba bersih murni. Tercatat pada tahun 2013 bagian atas laba bersih entitas asosiasi naik menjadi Rp 187 miliar dari rugi Rp 34 miliar pada tahun 2012. Secara kuartalan, laba ini turun sebesar Rp 64 miliar dari Rp 105 miliar pada Q43 2013.

Laporan laba rugi MLPL tahun 2013 dan 2012 lumayan kompleks sehingga agak sulit dianalisis. Untuk analisis rasio margin hanya bisa dilakukan untuk GPM.

Rasio GPM pada tahun 2013 naik tipis menjadi 18,07% dari 17,79%. Sedangkan pada Q4 2013 rasio GPM adalah 16,21% dibandingkan dengn 17,78% pada Q3 2013.

Investasi pada entitas asosiasi cukup perlu diperhatikan mengingat sumbangan bagian laba yang cukup besar. Selama tahun 2013, investasi pada entitas asosiasi naik sebesar 208% menjadi Rp 1,866 miliar.

Rasio DER meningkat menjadi sebesar 126% dari 100% pada tahun 2012.

Beban bunga meningkat cukup besar yaitu sebesar 457% menjadi Rp 188 miliar dari Rp 34 miliar pada tahun 2012. Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs pada tahun 2013 sebesar Rp 143 miliar dibandingkan dengan Rp 62 miliar pada tahun 2012.

MLPL termasuk salah satu emiten yang sering melakukan aksi korporasi yang rumit sehingga laba sulit diprediksi. Kelihatannya MLPL masih belum akan memperoleh laba murni dari operasi pada tahun 2014 ini.

Pasar memberikan valuasi yang cukup rendah terhadap MLPL. Jika ditinjau dari rasio PBV, maka MLPL hanya diperdagangkan dengan rasio PBV sebesar 0,64 dari nilai buku per lembar per 31 Desember 2013. Rendahnya valuasi mungkin jadi disebabkan bahwa sebenarnya laba dari kegiatan operasi adalah sangat kecil dan lebih banyak tidak ada hasilnya. Selain itu aksi-aksi korporasi yang tidak bisa ditebak menyebabkan investor menjauhi saham ini. Dividen signifikan juga tidak pernah dibagi pada beberapa tahun ini walaupun sebenarnya laba bersih sangat besar dan cadangan kas juga sangat besar.

Tulisan sebelumnya mengenai analisis atas laporan keuangan MLPL Q3 2013 dapat dibaca di sini. Pada tulisan tersebut, laba murni dihitung dengan langsung mengurangkan laba bersih dengan semua pendapatan lain-lain dan tidak memperhitungkan faktor pajak penghasilan.

Pada perhitungan kali ini, laba bersih dikurangkan dari hanya pendapatan lain-lain yang berupa laba divestasi penjualan entitas asosiasi dan laba dari pengembalian dan pengalihan sewa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar