PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mencatat kinerja keuangan tahunan yang sangat baik sampai dengan Q1 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara kuartalan, kinerja juga tumbuh sangat signifikan dan cukup mengejutkan.
Pendapatan
bunga kotor dan syariah secara tahunan tercatat naik sebesar 22%
menjadi Rp 3,601 triliun. Pendapatan bunga dan syariah bersih bertambah
sebesar 28% menjadi Rp 2,638 triliun. Laba operasional tumbuh 24% menjadi
Rp 1,229 triliun. Laba sebelum pajak membesar 26% menjadi Rp 1,279 triliun. Laba bersih melambung 26% menjadi Rp 918 miliar.
Secara kuartalan, pendapatan bunga kotor dan syariah naik sebesar 3% menjadi Rp 962 miliar. Pendapatan bunga dan syariah bersih meningkat 6% menjadi Rp 728 miliar. Laba operasional tumbuh signikan sebesar 141% menjadi Rp 418 miliar. Naik besarnya laba operasional ini banyak disebabkan oleh rendahnya beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang turun sebesar 62% menjadi Rp 107 miliar. Laba sebelum pajak melambung signifikan sebesar 108% menjadi Rp 427 miliar. Laba bersih akhirnya tercatat tumbuh signifikan sebesar 118% menjadi Rp 312 miliar.
Untuk posisi keuangan, kredit yang diberikan secara tahunan tercatat tumbuh
sebesar 19% menjadi Rp 22,101 triliun. Aset naik sebesar 9% menjadi Rp
35,464 triliun. Simpanan nasabah bertambah sebesar 10% menjadi Rp 28,205 triliun.
Secara
kuartalan, kredit yang
diberikan tersebut naik sebesar 3%. Aset berkembang sebesar 7% dan simpanan
nasabah mengembang sebesar 9%.
Naik turunnya simpanan nasabah ternyata sangat tergantung kepada simpanan pihak berelasi yang mana secara tahunan turun sebesar 11% menjadi Rp 9,510 triliun yang secara kuartalan jumlah tersebut naik sebesar 89%.
Naik turunnya simpanan nasabah ternyata sangat tergantung kepada simpanan pihak berelasi yang mana secara tahunan turun sebesar 11% menjadi Rp 9,510 triliun yang secara kuartalan jumlah tersebut naik sebesar 89%.
Rasio ROE tahunan naik menjadi 17% dibandingkan dengan 14%.
Rasio
GPM tahunan mengalami pertambahan lumayan menjadi 73,28% dari
semula 70,02%. Secara kuartalan rasio GPM masih terjaga dengan baik di level 75,73% berbanding 73,14%.
Rasio GPM BJTM tersebut termasuk sangat tinggi dan lebih kurang setara dengan rasio BBRI.
Rasio GPM BJTM tersebut termasuk sangat tinggi dan lebih kurang setara dengan rasio BBRI.
Rasio NPM tahunan terkikis menjadi 35,11% dari 38,38%. Secara kuartalan tumbuh menjadi 34,71% dari 33,95%.
Pada
harga terakhir (28/4/14) sebesar Rp 441, saham emiten ini diperdagangkan dengan
rasio PER sebesar 7,16 berdasarkan EPS tahunan sampai dengan Q1 2014 dan rasio PBV-nya sebesar
1,21 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Maret 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar