PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
mencatatkan kinerja tahun 2013 yang baik dibandingkan dengan
tahun 2012. Kinerja Q4 2013 juga membaik dibandingkan dengan Q3 2013.
Pendapatan
tahunan tercatat naik sebesar 17% menjadi Rp 16,002 triliun dengan laba
kotor yang juga meningkat, yaitu sebesar 18% menjadi Rp 7,679 triliun. Laba sebelum pajak
berkembang sebesar 11% menjadi Rp 2,573 triliun. Laba bersih bertambah 11%
menjadi Rp 1,970 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk berkembang 11% menjadi Rp 1,920 triliun.
Secara kuartalan, pendapatan tercatat naik sebesar 14% menjadi Rp 4,562
triliun dengan laba kotor yang juga meningkat, yaitu sebesar 8% menjadi Rp
2,108 triliun. Laba sebelum pajak berkembang sebesar 29% menjadi Rp 759 miliar. Laba
bersih bertambah 26% menjadi Rp 570 miliar. Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkembang 25% menjadi Rp
553 miliar.
Manajemen KLBF berhasil menjaga tingkat profitabilitas dengan sangat baik. Hal
ini ditunjukkan dengan stabilnya rasio GPM tahunan yang berada pada
angka 47,99% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 47,91% pada tahun 2012. Secara kuartalan, rasio GPM turun menjadi 46,20% dari 48,49%.
Rasio
NPM tahunan menurun tipis menjadi 12% dari 12,72%. Secara kuartalan,
rasio NPM juga turun tipis menjadi 11,53% dari 11,68%.
Tingkat ROE tahunan berada pada angka 24% pada tahun 2013 dan 25% pada tahun 2012.
Rasio
DER secara tahunan naik dari 28% menjadi 33%.
Pengeluaran kas untuk invstasi pada tahun 2013 tercatat tetap tinggi walaupun menurun dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu turun sebesar 4% menjadi Rp 882 miliar. Aset tetap tercatat meningkat sebesar 30% menjadi Rp 2,926 triliun. Peningkatan besar pada aset tetap diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.
Pengeluaran kas untuk invstasi pada tahun 2013 tercatat tetap tinggi walaupun menurun dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu turun sebesar 4% menjadi Rp 882 miliar. Aset tetap tercatat meningkat sebesar 30% menjadi Rp 2,926 triliun. Peningkatan besar pada aset tetap diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.
Rasio pengeluaran kas untuk investasi terhadap aset tidak lancar tahunan menurun menjadi 23% dari 31%.
Pada
harga terakhir sebesar Rp 1.520 (14/4/14), KLBF dihargai dengan rasio
PER sebesar 40,21 berdasarkan EPS tahun 2013 dan rasio PBV-nya adalah sebesar 9,52 berdasarkan nilai buku per lembar per
31 Desember 2013. Kapitalisasi KLBF tercatat sebesar Rp 77,186 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar