PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatatkan kinerja tahun 2013 yang cukup bagus dibandingkan dengan tahun 2012. Kinerja Q4 2013 juga membaik dibandingkan dengan Q3 2013.
Pendapatan
tahunan tercatat naik sebesar 4% menjadi Rp 6,522 triliun dengan laba
kotor yang juga meningkat, yaitu sebesar 8% menjadi Rp 6,372 triliun. Laba sebelum pajak
berkembang sebesar 6% menjadi Rp 2,392 triliun. Laba bersih bertambah 3%
menjadi Rp 1,810 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk berkembang 2% menjadi Rp 1,691 triliun.
MNCN menderita kerugian selisih kurs pada tahun 2013 sebesar Rp 134 miliar dibandingkan dengan Rp 52 miliar pada tahun 2012. Sehingga
apabila kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka
laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk akan menjadi Rp 1,785 triliun yang mana juga tumbuh, yaitu sebesar 5%.
Secara kuartalan, pendapatan tercatat naik sebesar 10% menjadi Rp 1,774
triliun dengan laba kotor yang juga meningkat, yaitu sebesar 4% menjadi Rp
947 miliar. Laba sebelum pajak berkembang sebesar 33% menjadi Rp 616 miliar. Laba
bersih bertambah 30% menjadi Rp 447 miliar. Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkembang 33% menjadi Rp
421 miliar.
MNCN menderita kerugian selisih
kurs pada Q4 2013 sebesar Rp 35 miliar dibandingkan dengan Rp 82
miliar pada Q3 2013. Sehingga
apabila kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka
laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk akan menjadi Rp 446 miliar yang mana juga tumbuh, yaitu
sebesar 19%.
Manajemen
MNCN berhasil menjaga tingkat profitabilitas dengan sangat baik. Hal
ini ditunjukkan dengan naiknya rasio GPM tahunan yang berada pada
angka 56,29% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 54,40% pada tahun 2012.
Namun secara kuartalan, rasio GPM turun menjadi 53,41% dari 56,17%.
Rasio
NPM tahunan yang disesuaikan menurun tipis menjadi 27,37% dari 27,04%. Secara kuartalan,
rasio NPM naik menjadi 25,12% dari 23,17%.
Tingkat ROE tahunan yang disesuaikan berada pada angka stabil sebesar 24%.
Rasio
DER secara tahunan menunjukkan angka yang stabil dari 24% menjadi 23%.
Hutang finansial tercatat menurun sebesar 27% menjadi
Rp 512 miliar. Beban keuangan tahunan menurun sebesar 31% menjadi Rp 10 miliar. Rasio beban keuangan terhadap laba bersih
secara tahunan tidak signifikan.
Pengeluaran kas untuk perolehan aset tetap tercatat meningkat pesat yaitu sebesar 161% menjadi Rp 703 miliar. Aset tetap tercatat meningkat sebesar 42% menjadi Rp 1,543 triliun. Peningkatan besar pada aset tetap diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.
Pengeluaran kas untuk perolehan aset tetap tercatat meningkat pesat yaitu sebesar 161% menjadi Rp 703 miliar. Aset tetap tercatat meningkat sebesar 42% menjadi Rp 1,543 triliun. Peningkatan besar pada aset tetap diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.
Rasio pengeluaran kas untuk perolehan aset tetap dibandingkan dengan aset tetap secara tahunan meningkat menjadi 46% dari 27%.
Pada
harga terakhir sebesar Rp 2.780 (8/4/14), MNCN dihargai dengan rasio
PER sebesar 21,96 berdasarkan EPS tahun 2013 yang telah disesuaikan dan
rasio PBV-nya adalah sebesar 5,31 berdasarkan nilai buku per lembar per
31 Desember 2013. Kapitalisasi MNCN tercatat sebesar Rp 39,197 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar