PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengukir kinerja yang suram pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Begitu juga dengan kinerja pada Q4 2013 yang jauh menurun dibandingkan dengan Q3 2013.
Pendapatan
tahunan mengalami penurunan sebesar 20% menjadi US$ 837,080 juta. Laba kotor berkurang 45% menjadi US$ 175,571 juta. Laba sebelum pajak menguap 87% menjadi US$ 49,580 juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melayang hilang 88% menjadi US$
41,848 juta.
Secara kuartalan, pendapatan turun
sebesar 16% menjadi US$ 170,193 juta. Laba kotor terpotong 29% menjadi
US$ 35,141 juta. Laba sebelum pajak berkurang 71% menjadi US$ 6,570 juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menguap 61% menjadi US$ 5,550 juta.
Rasio
GPM pada tahun 2013 tergerus menjadi hanya sebesar 20,97% dibandingkan
dengan tahun 2012 sebesar 30,57%. Pada Q4 2013, rasio GPM juga turun
menjadi 20,65% dari 24,50%.
Rasio NPM pada tahun 2013 menguap menjadi 5% dari 33,03% pada tahun 2012. Pada Q4 2013 rasio
NPM tersisa menjadi hanya 3,26% dari 7,12% pada Q3 2013.
Rasio ROE mengalami penurunan tajam pada tahun 2013 menjadi 13% dari 99% pada tahun 2012.
HRUM termasuk cukup konservatif dalam hal pendanaan karena tidak mempunyai hutang finansial sama sekali pada tahun 2013 dan secara neto tidak ada beban keuangan.
Lemahnya
outlook pasar batubara ditunjukkan oleh kecilnya pengeluaran kas untuk pembelian aset tetap yang semakin rendah pada tahun 2013 menjadi hanya US$ 2,019 juta
dibandingkan dengan US$ 16,764 juta pada tahun 2012. Aset tetap tercatat turun 5% menjadi US$ 116,051 juta.
Pada
harga terakhir sebesar Rp 2.140 saham emiten ini diperdagangkan dengan rasio
PER sebesar 12,57 berdasarkan EPS tahun 2013 dengan kurs konversi Rp
11.000/US$. Rasio PBV-nya tercatat sebesar 1,66 berdasarkan nilai buku
per lembar per 31 Desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar