PT Elnusa Tbk (ELSA) mengukir kinerja laba bersih yang sangat bagus secara tahunan sampai dengan Q1 2014 dibandingkan dengan hasil setahun sebelumnya. Namun pada Q1 2014, kinerja pendapatan ELSA mengalami penurunan yang lumayan di bandingkan dengan Q4 2013. Walaupun laba bersihnya tercatat juga menurun sebenarnya ELSA menikmati laba bersih murni yang meningkat.
Pendapatan
tahunan turun sebesar 16% menjadi Rp 3,984 triliun. Namun laba kotor
naik 17% menjadi Rp 658 miliar. Laba sebelum pajak tumbuh sebesar 61% menjadi Rp
366 miliar. Laba
bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menanjak sebesar 74% menjadi Rp 257 miliar.
ELSA menikmati keuntungan lain-lain yang sebagian besar merupakan keuntungan selisih kurs yaitu sebesar Rp 71 miliar dibandingkan dengan Rp 46 miliar pada tahun sebelumnya. Apabila keuntungan ini dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (asumsi rasio pajak penghasilan 25%) akan naik 79% menjadi Rp 206 miliar. ELSA juga mencatatkan bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi dan pengendalian bersama yang surplus sebesar Rp 338 juta dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 13 miliar pada tahun sebelumnya.
Secara
kuartalan, pendapatan mencapai penurunan sebesar 23%
menjadi Rp 918 miliar. Laba kotor tergerus signifikan sebesar 36%
menjadi Rp 148 miliar. Laba sebelum pajak terjerembab sebesar 55%
menjadi Rp 73 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk tergerus 55% menjadi Rp 54 miliar.
ELSA
menderita kerugian lain-lain sebesar Rp 24 miliar pada Q1 2014 dibandingkan dengan keuntungan sebesar Rp 78 miliar pada Q4 2013. Jika kerugian dan keuntungan ini dikeluarkan
dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru naik 18% menjadi Rp 72
miliar.
Rasio
GPM tahunan naik menjadi 16,52% dari 11,87% pada tahun
lalu. Namun pada Q1 2014, rasio GPM mengalami penurunan menjadi 16,09% dari
19,35% pada Q4 2013.
Rasio NPM (disesuaikan) tahunan naik menjadi 5,18% dari 2,43% pada
tahun lalu. Pada Q1 2014 rasio NPM naik menjadi sebesar 7,87% dari 5,14% pada Q4 2013.
Rasio ROE tahunan mengalami kenaikan menjadi 9% dari 6% pada tahun lalu.
Rasio
DER tahunan menurun menjadi 83% dari 109% pada tahun lalu.
Hutang finansial tercatat turun sebesar 21% menjadi Rp 718 miliar. Beban
bunga berhasil ditekan turun sebesar 53% menjadi Rp 28 miliar.
Secara tahunan aset tetap tercatat turun sebesar 14% menjadi Rp 1,041 triliun. Tanpa perkembangan aset tetap yang berarti tampaknya agak sulit untuk berharap pada kenaikan pendapatan jangka panjang.
Secara tahunan aset tetap tercatat turun sebesar 14% menjadi Rp 1,041 triliun. Tanpa perkembangan aset tetap yang berarti tampaknya agak sulit untuk berharap pada kenaikan pendapatan jangka panjang.
Pada harga terakhir sebesar Rp 495 (23/4/14), saham ELSA dihargai dengan rasio PER sebesar 17,51 berdasarkan EPS tahunan sampai dengan Q1 2014 yang telah disesuaikan dan PBV-nya 1,56 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Maret 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar