PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kinerja tahun 2013 yang cukup bagus dibandingkan dengan tahun 2012. Kinerja Q4 2013 juga membaik dibandingkan dengan Q3 2013.
Pendapatan tahunan tercatat naik sebesar 13% menjadi Rp 55,437 triliun dengan laba kotor yang juga meningkat sebesar 18% menjadi Rp 10,874 triliun. Laba usaha tumbuh sebesar 11% menjadi Rp 6,692 triliun. Laba sebelum pajak berkembang sebesar 7% menjadi Rp 5,936 triliun. Laba bersih bertambah 8% menjadi Rp 4,384 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkembang 8% menjadi Rp 4,329 triliun.
GGRM menderita sedikit kerugian selisih kurs pada tahun 2013. Sehingga apabila kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menjadi Rp 4,338 triliun yang mana juga tumbuh 8%.
Secara kuartalan, pendapatan tercatat naik sebesar 15% menjadi Rp 15,420
triliun dengan laba kotor yang juga meningkat sebesar 12% menjadi Rp
2,947 triliun. Laba usaha tumbuh sebesar 15% menjadi Rp 1,847 triliun.
Laba sebelum pajak berkembang sebesar 12% menjadi Rp 1,566 triliun. Laba
bersih bertambah 6% menjadi Rp 1,107 triliun. Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkembang 6% menjadi Rp
1,093 triliun.
Manajemen GGRM berhasil menjaga tingkat profitabilitas dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan stabilnya rasio GPM tahunan yang berada pada angka 19,61% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 18,73% pada tahun 2012. Secara kuartalan, rasio GPM juga stabil menjadi 19,11% dari 19,64%.
Rasio NPM tahunan menurun tipis menjadi 7,83% dari 8,21%. Secara kuartalan, rasio NPM juga menurun tipis menjadi 7,08% dari 7,71%.
Tingkat ROE tahunan berada pada angka stabil sebesar 15%.
Rasio DER secara tahunan menunjukkan kenaikan lumayan menajdi 73% dari 56%. Hutang finansial tercatat meningkat kuartal per kuartal sepanjang tahun 2013. Secara tahunan, hutang finansil tercatat naik sebesar 59% menjadi Rp 12,979 triliun. Beban keuangan tahunan juga meningkat, yaitu sebesar 53% menjadi Rp 756 miliar. Rasio beban keuangan terhadap laba bersih secara tahunan meningkat menjadi 17% dari 12%.
Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan tercatat meningkat sebesar 50% menjadi Rp 5,635 triliun. Aset tetap tercatat meningkat sebesar 42% menjadi Rp 14,789 triliun. Peningkatan besar pada aset tetap diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.
Rasio pengeluaran kas untuk investasi dibandingkan dengan aset tidak lancar secara tahunan meningkat menjadi 35% dari 32%.
Pada harga terakhir sebesar Rp 50.200 (7/4/14), GGRM dihargai dengan rasio PER sebesar 22,26 berdasarkan EPS tahun 2013 yang telah disesuaikan dan rasio PBV-nya adalah sebesar 3,30 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013. Kapitalisasi GGRM tercatat sebesar Rp 96,589 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar