Jumat, 24 Januari 2014

GGRM - Analisis Laporan Keuangan Q3 2013

GGRM (PT Gudang Garam Tbk) mencatat kinerja penjualan selama 9M 2013 yang bagus, Penjualan tercatat naik sebesar 12% menjadi Rp 40,017 triliun. Laba kotor naik sebesar 18% dan laba usaha naik 10%. Laba bersih tercatat naik sebesar 8% menjadi Rp 3,277 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk juga naik sebesar 8% menjadi Rp 3,236 triliun.

Selama 9M 2013 emiten ini menderita kerugian selisih kurs yang terhitung kecil sebesar Rp 13,748 miliar dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 12,130 miliar selama 9M 2012.

Secara kuartalan, penjualan tercatat turun 4%. Laba kotor turun 8% dan laba usaha turun 4%. Laba bersih juga turun 11% menjadi Rp 1,046 miliar.
Aset tidak lancar per 30 September 2013 tercatat naik signifikan sebesar 31% dibandingkan dengan 31 Desember 2012.Naiknya aset tidak lancar diikuti dengan naiknya liabilitas dengan angka yang sama sebesar 31%. Alhasil, rasio DER terjadi kenaikan dari 0,56 per 31 Desember 2012 menjadi 0,69 per 30 September 2013.

Beban bunga turut mengalami kenaikan di angka 42% menjadi Rp 473,834 miliar selama 9M 2013. Selama Q3 2013, beban bunga mengalami kenaikan sebesr Rp 71% menjadi Rp 215,882. Tampaknya beban bunga akan mulai memberatkan laba emiten ini pada kuartal-kuartal selanjutnya.

Rasio beban bunga terhadap laba bersih yang telah disesuaikan selama 9M 2013 terhitung 0,15 dan selama 9M 2012 tercatat sebesar 0,11. Secara kuartalan, rasio beban bunga ini tercatat sebesar 0,21 pada Q3 2013 dibandingkan dengan 0,11 pada Q2 2013 yang berarti naik hampir dua kali lipat.

Pengeluaran kas untuk investasi selama 9M 2013 tercatat sebesar Rp 4,218 triliun dibandingkan dengan dengan 9M 2012 di angka Rp 2,547. Ini berarti ada kenaikan yang sangat signifikan sebesar 66%.

Rasio pengeluaran kas untuk investasi/aset tidak lancar tercatat sebesar 0,28.

Rasio ROE dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan tercatat sebesar 15%.

Rasio GPM mengalami kenaikan selama 9M 2013 menjadi 19,81% dari 18,83% pada 9M 2012.  Namun rasio NPM dengan laba bersih yang telah disesuaikan turun menjadi 8,11% dari 8,47%.
Dengan harga terakhir (24/1/14) di Rp 42.150 emiten ini diperdagangkan pada PER sebesar 18,74 berdasarkan EPS dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan selama 9M 2013 dan PBV sebesar 2,88 sesuai dengan nilai buku per lembar per 30 September 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar