Selasa, 14 Januari 2014

KIJA - Analisis Laporan Q3 2013

Selama 9M 2013 sebenarnya KIJA (PT Kawasan Industri Jababeka Tbk) mencetak kinerja yang cukup baik dibandingkan dengan 9M 2012. Pendapatan  tercatat naik sebesar 95% menjadi Rp 2,011 triliun. Laba kotor naik 27% menjadi Rp 858,566 miliar. Namun laba bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk turun 68% menjadi Rp 89,112 miliar.

Penurunan laba bersih disebabkan oleh besarnya kenaikan beban bunga dan rugi selisih kurs. Selama 9M 2013, beban bunga tercatat naik sebesar 137% menjadi Rp 193,112 miliar dan beban rugi selisih kurs melonjak signifikan menjadi Rp 322,122 miliar dari sebelumnya Rp 41,103 miliar.



Secara kuartalan, pada Q3 2013 KIJA mencatat penurunan pendapatan sebesar 33% menjadi Rp 504,795 miliar dan mencatat rugi bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk sebesar  Rp 246,643 miliar dibandingkan dengan Q2 2013 yang menghasilkan laba Rp 135,846 miliar.

KIJA  selama 9M 2013 mencetak kenaikan saldo uang muka dari pelanggan sebesar 48% menjadi sebesar Rp 785,441 miliar. Arus kas masuk juga tercatat naik sebesar 51% menjadi Rp 1,931 triliun.

Selama Q3 2013 KIJA mencatat kenaikan saldo uang muka dari pelanggan dibandingkan dengan Q2 2013 yaitu naik sebesar 7%. Arus kas masuk dari pelanggan tercatat turun sebesar 16% menjadi Rp 1,921 triliun.

Rasio ROE KIJA tercatat turun signifikan menjadi 3% selama 9M 2013 dari sebelumnya 10% selama tahun 2012.

Rasio GPM tercatat turun selama 9M 2013 menjadi 42,68% dari 60,49% dan NPM turun menjadi 4,60% dari 27,15%.

Dengan harga terkini Rp 203, valuasi KIJA terlihat masih murah karena cuma dihargai dengan  PBV sebesar 1,02 berdasarkan book value per 30 September 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar