Senin, 20 Januari 2014

PGAS - Analisis Laporan Keuangan Q3 2013


Pada Q3 2013 PGAS (PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk) mencetak kinerja penjualan yang agak kurang menggembirakan jika dibandingkan dengan Q2 2013. Penjualan tercatat turun sebesar 7% menjadi USD 709,317 juta. Laba kotor dan laba usaha masing-masing mengalami penurunan sebesar 2% dan laba laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 4% menjadi USD 184,101 juta.
Jika dibandingkan kinerja selama 9M 2013 dengan 9M 2012, kinerja penjualan tercatat mengalami kenaikan besar sebesar 20% menjadi USD 2,201 juta. Namun laba kotor turun sebesar 3% dan laba usaha turun sebesar 11%. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik sebesar 3% menjadi USD 641,611 juta. Kenaikan laba bersih ini tampaknya banyak disumbangkan oleh tingginya keuntungan selisih kurs dan laba perubahan nilai wajar derivatif. Keuntungan selisih kurs selama 9M 2013 adalah sebesar USD 58,119 juta dan laba perubahan nilai wajar derivatif sebesar USD 53,864 juta. Bandingkan dengan 9M 2012 yang mengalami kerugian kurs sebesar US$ 9,513 juta dan laba perubahan nilai wajar derivatif sebesar US$ 32,867 juga.

Hal yang harus menjadi perhatian besar adalah turunnya GPM secara signifikan. Selama 9M 2013, rasio GPM tercatat sebesar 47,42% dibandingkan dengan 9M 2012 sebesar 59,04%. Rasio NPM tercatat sebesar 30,28% dibanding 34,99%.

Secara kuartalan, GPM telah mengalami perbaikan menjadi 47,78% dari 45,43%. Rasio NPM juga mengalami kenaikan menjadi 28,02% dari 25,77%..

Rasio DER masih sehat di angka 0,51 per 30 September 2013 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar 0,66.

Tingkat ROE selama 9M 2013 tercatat sebesar 37%.

Selama 9M 2013, emiten ini membukukan pengeluaran kas untuk investasi sebesar USD 545,978 juta yang tercatat naik signifikan sebesar 275%. Selama 9M 2013, terjadi peroleh properti minyak dan gas sebesar USD 426,650 juta yang pada tahun 2012 tercatat belum ada.

Rasio pengeluaran kas untuk investasi tersebut dibandingkan dengan aset tidak lancar, selama 9M 2013 tercatat sebesar 0,23. Angka yang cukup tinggi.

Dengan harga terakhir (18/1/14) sebesar Rp 4.695, emiten ini diperdagangkan dengan PER sebesar 12,09 berdasarkan EPS selama 9M 2013 yang disetahunkan (kurs Rp 11.000). Rasio PBV menunjukkan angka sebesar 4,46 berdasarkan nilai buku per lembar per 30 September 2013.
Yang perlu juga diperhatikan adalah keuntungan selisih kurs dan laba perubahan nilai wajar derivatif yang totalnya berjumlah USD 111,983 juta atau 16,80% dari laba bersih  telah membuat laba bersih dan EPS tinggi sehingga PER di atas terlihat lebih rendah. Jika keuntungan selisih kurs dan laba perubahan nilai wajar derivatif tersebut dikeluarkan dari perhitungan, maka laba bersih dan EPS kira-kira akan berkurang sebesar 13% (dengan asumsi pajak penghasilan 25%). Sehingga PER di atas akan mendekati angka 14.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar