Beban bunga (keuangan) tercatat turun di angka 38% menjadi Rp 72,703 miliar. Jika melihat ke rasio beban bunga terhadap laba bersih, maka rasio WSKT selama 9M 2013 tercatat lumayan tinggi yaitu 0,62 biarpun masih jauh lebih baik daripada 9M 2012 yang berasio 1,14. Ini berarti beban bunga bagi WSKT adalah hal yang cukup krusial berpengaruh terhadap kinerja laba.
Pada sisi likuiditas, rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar tercatat 1,42 dibandingkan dengan 1,47 sehingga ada penurunan tipis.
Rasio DER WSKT tercatat sebesar 2,98 dibandingkan dengan sebelumnya 3,17 sehingga ada perbaikan sedikit. Rasio ini termasuk tinggi, namun tidak perlu terlalu dikuatirkan mengingat rasio likuiditasnya masih cantik di angka 1,42. Namun, tentunya tetap perlu berhati-hati terhadap besarnya hutang finasial yang akan menimbulkan beban bunga besar pada periode selanjutnya.
Untungya, pada Q3 2013, WSKT mencetak penurunan beban bunga yang sebesar 11% dibandingkan dengan Q2 2013. Beban bunga tercatat sebesar Rp 24,89 miliar.
Rasio ROE tidak ada perubahan di angka 7%. Rasio ini lebih rendah daripada rasio ADHI, WIKA dan PTPP.
Rasio GPM tercatat mengalami kenaikan tipis menjadi 8,28% dari 7,98% dan rasio NPM juga mencatat kenaikan tipis menjadi 2,29% dari 2,18%. Baik rasio GPM maupun rasio NPM WSKT merupakan yang paling kecil dibandingkan dengan ADHI, WIKA dan PTPP.
Pada harga terkini sebesar Rp 510, WSKT diperdagangkan dengan PER sebesar 31,18 berdasarkan EPS disetahunkan dari laba 9M 2013 dan PBV tercatat 2,33 dari nilai buku per 30 September 2013.
Valuasi PBV WSKT termasuk lebih murah dibandingkan dengan valuasi WIKA dan PTPP. Rasio PBV WIKA tercatat sebesar 4,20 dan rasio PBV PTPP adalah 3,53.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar