Jumat, 24 Januari 2014

SMGR - Analisis Laporan Keuangan Q3 2013

SMGR (PT Semen Indonesia Tbk) mencatat kinerja penjualan selama 9M 2013 yang memuaskan, Penjualan tercatat naik sebesar 27% menjadi Rp 17,391 triliun. Laba kotor naik sebesar 22% dan laba usaha naik 19%. Laba bersih tercatat naik sebesar 14% menjadi Rp 3,892 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk naik sebesar 15% menjadi Rp 3,906 triliun.

Selama 9M 2013 emiten ini menikmati keuntungan selisih kurs sebesar Rp 22,595 miliar dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 14,084 miliar selama 9M 2012.

Jika dilakukan penyesuaian dengan mengeluarkan keuntungan selisih kurs (asumsi pajak penghasilan 25% dan porsi kepentingan minoritas proporsional) maka diperoleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama 9M 2013 naik 14% menjadi Rp 3,889 triliun.
Secara kuartalan, penjualan tercatat naik 2%. Laba kotor naik 1% laba usaha turun 1%. Laba bersih juga turun 2% menjadi Rp 1,322 triliun. Selama Q3 2013 emiten ini menikmati keuntungan selisih kurs sebesar Rp 26,819 miliar dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 5,9 miliar pada Q2 2013.
Aset tidak lancar per 30 September 2013 tercatat naik biasa-biasa saja sebesar 4% dibandingkan dengan 31 Desember 2012. Bagusnya, emiten ini mencatat penurunan liabilitas sebesar 5% dan ekuitas naik 9%. Hal ini menyebabkan rasio DER terjadi penurunan dari 0,46 per 31 Desember 2012 menjadi 0,40 per 30 September 2013.

Namun beban keuangan mengalami kenaikan besar di angka 1.188% menjadi Rp 232,092 miliar.

Rasio beban keuangan terhadap laba bersih yang telah disesuaikan selama 9M 2013 terhitung masih kecil, yaitu cuma 0,06. Namun angka tersebut naik sangat signifikan karena selama 9M 2012 tercatat dengan angka hanya 0,01.

Pengeluaran kas untuk investasi selama 9M 2013 tercatat sebesar Rp 1,671 triliun dibandingkan dengan dengan 9M 2012 di angka Rp 2,785 triliun. Ini berarti ada penurunan sebesar 40%.

Rasio pengeluaran kas untuk investasi/aset tidak lancar tercatat sebesar 0,09.

Rasio ROE dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan tercatat sebesar 27%.

Rasio GPM mengalami penurunan selama 9M 2013 menjadi 45,08% dari 46,88% pada 9M 2012.  Begitu juga dengan rasio NPM dengan laba bersih yang telah disesuaikan turun menjadi 22,36% dari 24,88%.
Dengan harga terakhir (24/1/14) di Rp 14.550 emiten ini diperdagangkan pada PER sebesar 16,64 berdasarkan EPS dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan selama 9M 2013 dan PBV sebesar 4,53 sesuai dengan nilai buku per lembar per 30 September 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar