Sepanjang Q3 2013 MAIN (PT Malindo Feedmill Tbk) mencetak kinerja penjualan yang cukup bagus
dibandingkan dengan Q2 2013. Penjualan tercatat naik sebesar 6% menjadi
Rp 1,115 triliun. Laba kotor mengalami
kenaikan sebesar 8% dan laba usaha turun sebesar 28%. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk mengalami
penurunan sebesar 32% menjadi Rp 66,234 miliar. Penurunan laba usaha dan laba bersih ini terutama disebabkan oleh besarnya kerugian selisih kurs yang
diderita pada Q3 2013, yaitu sebesar Rp 62,203 miliar dibandingkan
dengan Q2 2013 sebesar Rp 7,977 miliar.
Jika
dibandingkan kinerja selama 9M 2013 dengan 9M 2012, penjualan juga
tercatat naik sebesar 24% menjadi Rp 3,109 triliun. Laba kotor
meningkat sebesar 12% namun laba usaha turun sebesar 8% dan laba
bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun sebesar 9% menjadi Rp 242,642 miliar. Penurunan laba usaha dan laba bersih
ini tentunya lebih banyak disebabkan oleh kerugian selisih kurs pada Q3
2013 tersebut di atas. Di samping itu, beban bunga juga meningkat sebesar 4% menjadi Rp 48,732 miliar.
Rasio GPM berkurang di mana
selama 9M 2013 turun menjadi 19,28% dari 21,26%. Namun pada Q3 ada perbaikan tipis pada rasio GPM menjadi 19,81% dari 19,51% di Q2 2013. Rasio NPM selama 9M 2013 tercatat juga
mengalami penurunan menjadi 7,80% dari 10,61%. Baik rasio GPM maupun NPM
adalah lebih rendah daripada rasio CPIN yang tercatat masing-masing
sebesar 21,51% dan 11,81%.
Rasio DER yang tinggi juga
menjadi perhatian karena besarnya hutang finasial dapat menambah beban bunga. Rasio DER pada 30 September 2013 tercatat
sebesar 1,36 yang mana lebih rendah daripada 31 Desember 2013 yang tercatat
sebesar 1,64. Jika dibandingkan dengan CPIN, rasio DER ini termasuk
sangat tinggi karena rasio CPIN cuma 0,48.
Tingkat ROE selama 9M 2013 tercatat sebesar 37%. Angka yang sangat bagus. Sebagai bandingan, rasio ROE CPIN tercatat sebesar 31%.
Prospek
yang sangat bagus dari emiten ini terlihat dengan besarnya pengeluaran
kas untuk investasi selama 9M 2013. Aset tetap tercatat naik sebesar 22%
dibandingkan dengan tahun 2012.
Rasio pengeluaran kas
untuk investasi tersebut dibandingkan dengan aset tetap, selama 9M 2013
tercatat sebesar 0,25. Angka yang bagus tentunya.
Dengan
harga terakhir (17/1/14) sebesar Rp 3.500, emiten ini diperdagangkan
dengan PER yang lebih diskon dibandingkan dengan CPIN yaitu sebesar
18,36 berdasarkan EPS selama 9M
2013 yang disetahunkan. Rasio PBV menunjukkan angka premium sebesar 6,85
berdasarkan nilai buku per lembar per 30 September 2013.Rasio PBV
tersebut lebih tinggi sedikit daripada rasio CPIN. Rasio PER dan PBV CPIN di harga
Rp 3.915 tercatat sebesar 21,80 dan 6,68.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar