Kamis, 23 Januari 2014

INDF - Analisis Laporan Keuangan Q3 2013


INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk) mencatat kinerja penjualan selama 9M 2013 yang bagus, Penjualan tercatat naik sebesar 10% menjadi Rp 41,279 triliun. Namun laba kotor turun sebesar 3% dan laba usaha turun 11%. Laba bersih tercatat turun lebih  besar lagi sebesar 35% menjadi Rp 2,469 triliun.

Turunnya laba bersih banyak disebabkan oleh kerugian selisih kurs. Selama 9M 2013, kerugian selisih kurs tercatat sebesar Rp 884,687 miliar daripada 9M 2012 sebesar Rp 13,816 miliar.

Jika kita melakukan penyesuain dengan mengeluarkan kerugian selisih kurs (asumsi pajak penghasilan 25% dan porsi kepentingan minoritas proporsional) maka diperoleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama 9M 2013 hanya turun 5% menjadi Rp 2,438 triliun.
Secara kuartalan, penjualan tercatat naik 3%. Laba kotor naik 7% dan laba usaha naik 16%. Namun laba bersih turun 64% menjadi Rp 401,524 miliar. Turunnya laba bersih ini banyak disebabkan oleh kerugian selisih kurs. Selama Q3 2013, kerugian selisih kurs adalah sebesar Rp 777,565 miliar daripada Q2 2013 yang sebesar Rp 59,547 miliar.

Aset tidak lancar per 30 September 2013 tercatat naik sebesar 25% dibandingkan dengan 31 Desember 2012.Naiknya aset tidak lancar diikuti dengan naiknya liabilitas sebesar 38%. Alhasil, rasio DER terjadi kenaikan dari 0,74 per 31 Desember 2012 menjadi 0,91 per 30 September 2013. Beban bunga turut mengalami kenaikan di angka 12% menjadi Rp 774,68 miliar selama 9M 2013.

Hutang yang besar telah menyebabkan tingginya beban bunga. Rasio beban bunga terhadap laba bersih yang telah disesuaikan selama 9M 2013 tercatat sebesar 0,30 dan selama 9M 2012 tercatat sebesar 0,27.
Pengeluaran kas untuk investasi selama 9M 2013 tercatat sebesar Rp 6,459 triliun dibandingkan dengan dengan 9M 2012 di angka Rp 3,577 trilun. Ini berarti ada kenaikan sangat signifikan sebesar 81%.

Rasio pengeluaran kas untuk investasi/aset tidak lancar tercatat sebesar 0,16.

Rasio ROE dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan tercatat sebesar 14%.

Rasio GPM mengalami penurunan selama 9M 2013 menjadi 24,29% dari 27,62% pada 9M 2012.  Begitu juga dengan rasio NPM dengan laba bersih yang telah disesuaikan turun menjadi 5,91 dari 6,84.

Dengan harga terakhir (23/1/14) di Rp 7.275 emiten ini diperdagangkan pada PER 19,65 berdasarkan EPS dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan selama 9M 2013 dan PBV sebesar 2,85 sesuai dengan nilai buku per lembar per 30 September 2013.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar