Jumat, 24 Januari 2014

KLBF - Analisis Laporan Keuangan Q3 2013

KLBF (PT Kalbe Farma Tbk) mencatat kinerja penjualan selama 9M 2013 yang bagus, Penjualan tercatat naik sebesar 18% menjadi Rp 11,440 triliun. Laba kotor naik sebesar 18% dan laba sebelum pajak penghasilan naik 9%. Laba bersih tercatat naik sebesar 10% menjadi Rp 1,401 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk naik sebesar 10% menjadi Rp 1,366 triliun.

Selama 9M 2013 emiten ini menderita kerugian selisih kurs sebesar Rp 37,520 miliar dibandingkan dengan keuntungan sebesar Rp 19,252 miliar selama 9M 2012.

Jika kita melakukan penyesuaian dengan mengeluarkan kerugian selisih kurs (asumsi pajak penghasilan 25% dan porsi kepentingan minoritas proporsional) maka diperoleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama 9M 2013 naik 13% menjadi Rp 1,394 triliun.
Secara kuartalan, penjualan tercatat naik 2%. Laba kotor naik 1% dan laba sebelum pajak penghasilan turun 8%. Laba bersih juga turun 8% menjadi Rp 452,811 miliar. Selama Q3 2013 emiten ini menderita kerugian selisih kurs sebesar Rp 34,184 miliar dibandingkan dengan Rp 2,917 miliar pada Q2 2013.
Aset tidak lancar per 30 September 2013 tercatat naik sebesar 18% dibandingkan dengan 31 Desember 2012.Naiknya aset tidak lancar diikuti dengan naiknya liabilitas sebesar 24%. Alhasil, rasio DER terjadi kenaikan dari 0,28 per 31 Desember 2012 menjadi 0,32 per 30 September 2013.

Beban keuangan turut mengalami kenaikan di angka 78% menjadi Rp 18,152 miliar selama 9M 2013.

Rasio beban keuangan terhadap laba bersih yang telah disesuaikan selama 9M 2013 terhitung sangat kecil, yaitu cuma 0,01 dan selama 9M 2012 tercatat dengan angka yang sama.

Pengeluaran kas untuk investasi selama 9M 2013 tercatat sebesar Rp 671,056 miliar dibandingkan dengan dengan 9M 2012 di angka Rp 716,857. Ini berarti ada penurunan sebesar 6%.

Rasio pengeluaran kas untuk investasi/aset tidak lancar tercatat sebesar 0,19.

Rasio ROE dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan tercatat sebesar 25%.

Rasio GPM mengalami penurunan tipis selama 9M 2013 menjadi 48,70% dari 48,72% pada 9M 2012.  Begitu juga dengan rasio NPM dengan laba bersih yang telah disesuaikan turun menjadi 12,18% dari 12,67%.
Dengan harga terakhir (23/1/14) di Rp 1.410 emiten ini diperdagangkan pada PER sangat premium sebesar 38,53 berdasarkan EPS dengan laba bersih yang telah disesuaikan dan disetahunkan selama 9M 2013 dan PBV juga sangat premium sebesar 9,47 sesuai dengan nilai buku per lembar per 30 September 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar