Rabu, 29 Oktober 2014

AALI - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014

Analisis Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Q3 2014

Tahunan (TTM)

Pendapatan bersih mengalami peningkatan sebesar 42%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 39% sehingga laba kotor meningkat sebesar 49%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan lain-lain meningkat sebesar 1%  sehingga laba sebelum pajak tumbuh sebesar 75%.

Laba bersih kemudian mengembang sebesar 67%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 97%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian naik sebesar 68%.

Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih yang dapat  diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan tumbuh sebesar 53%.

Rasio GPM meningkat menjadi 33,80% dari 32,27%.

Saldo tanaman perkebunan menghasilkan meningkat sebesar 19%. Tanaman belum menghasilkan tumbuh sebesar 10%. Saldo aset tetap meningkat sebesar 35%. Peningkatan-peningkatan tersebut tentunya diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial bertambah sebesar 50%. Beban keuangan bertambah signifikan yaitu sebesar 79%.  Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh tidak terlalu besar terhadap laba bersih.

Pengeluaran kas untuk investasi bertambah sebesar 34%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 23% berbanding 21%.

Kuartalan

Pendapatan bersih mengalami penurunan sebesar 12%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 14% sehingga laba kotor terkikis sebesar 14%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan lain-lain menurun sebesar 4%  sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 9%.

Laba bersih kemudian menyusut sebesar 11%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 3%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian terpangkas sebesar 12%.

Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih yang dapat  diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terpangkas sebesar 17%.

Rasio GPM meningkat menjadi 31,69% dari 30,00%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar