Kamis, 30 Oktober 2014

SGRO - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan mengalami peningkatan sebesar 58%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 43% sehingga laba kotor meningkat sebesar 123%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, pendapatan-beban operasional lain meningkat sebesar 42%  sehingga laba usaha melesat sebesar 204%. Laba sebelum pajak tumbuh sebesar 259% dikarenakan beban keuangan yang bertambah sebesar 40%.

Laba bersih kemudian mengembang sebesar 207%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 513%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian naik berlipat sebesar 200%.

Rasio GPM meningkat menjadi 26,48% dari 18,76%.

Saldo tanaman perkebunan menghasilkan meningkat sebesar 25%. Tanaman belum menghasilkan tumbuh sebesar 5%. Saldo aset tetap meningkat sebesar 15%. Peningkatan-peningkatan tersebut tentunya diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial bertambah sebesar 22%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.

Pengeluaran kas untuk investasi bertambah sebesar 66%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 21% berbanding 15%.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan mengalami peningkatan sebesar 27%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 43% sehingga laba kotor terkikis sebesar 4%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, pendapatan-beban operasional lain meningkat sebesar 4%  sehingga laba usaha tergerus sebesar 6%. Laba sebelum pajak menyusut sebesar 13% dikarenakan beban keuangan yang bertambah sebesar 123%.

Laba bersih kemudian turun sebesar 5%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang menurun sebesar 32%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian terkupas  sebesar 4%.

Rasio GPM melemah menjadi 24,93% dari 32,96%.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar