Kamis, 30 Oktober 2014

UNTR - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR) Q3 2014

Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami peningkatan sebesar 11%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 8% juga sehingga laba kotor meningkat sebesar 25%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, pendapatan-beban keuangan, dan lain-lain menurun sebesar 3%  sehingga laba sebelum pajak tumbuh sebesar 38%.

Laba bersih kemudian mengembang sebesar 33%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 53%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 33% dikarenakan bagian rugi untuk kepentingan non-pengendali yang meningkat sebesar 18%.

Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Perusahaan juga mendulang keuntungan lain-lain pada periode dan periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 26%

Rasio GPM meningkat menjadi 20,84% dari 18,51%.

Saldo aset tetap berkurang tipis sebesar 1%. Saldo properti pertambangan meningkat tipis sebesar 2%.

Hutang finansial menyusut sebesar 33%. Perusahaan mencatat pendapatan keuangan secara neto pada periode ini daripada beban neto pada periode sebelumnya.

Pengeluaran kas untuk investasi bertambah sebesar 70%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 16% berbanding 9%.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami penurunan sebesar 3%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 3% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, pendapatan-beban keuangan, dan lain-lain meningkat sebesar 27%  sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 8%.

Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 12%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang tidak banyak berubah. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 13% dikarenakan bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang bertambah.

Perusahaan mengalami keuntungan selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Perusahaan juga mendulang keuntungan lain-lain pada periode dan periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 15%

Rasio GPM meningkat menjadi 21,82% dari 21,48%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar