Kamis, 30 Oktober 2014

ASII - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Astra International Tbk (ASII) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami peningkatan sebesar 8%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 7% juga sehingga laba kotor meningkat sebesar 13%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, pendapatan-beban keuangan, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan lain-lain menurun sebesar 6%  sehingga laba sebelum pajak tumbuh sebesar 19%.

Laba bersih kemudian mengembang sebesar 16%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 32%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 12% dikarenakan bagian untuk kepentingan non-pengendali yang meningkat sebesar 45%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 11%

Rasio GPM meningkat menjadi 19,11% dari 18,36%.

Saldo aset-aset investasi perusahaan rata-rata meningkat dengan baik. Dengan adanya peningkatan tersebut tentunya diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial meningkat sebesar 9%. Perusahaan mencatat pendapatan keuangan secara neto pada periode ini daripada beban neto pada periode sebelumnya.

Pengeluaran kas untuk investasi bertambah sebesar 18%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 7% berbanding 7%.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami penurunan sebesar 5%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 6% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, pendapatan-beban keuangan, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan lain-lain meningkat sebesar 21%  sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 7%.

Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 8%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang menyusut sebesar 5%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 8% dikarenakan bagian untuk kepentingan non-pengendali yang berkurang sebesar 5%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 12%

Rasio GPM meningkat menjadi 19,66% dari 18,85%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar