Kamis, 23 Oktober 2014

BBRI - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Q3 2014

Tahunan

Pendapatan bunga, investasi dan syariah mengalami pertumbuhan sebesar 30%. Namun beban bunga dan syariah meningkat jauh lebih besar yaitu sebesar 43% sehingga pendapatan bunga, investasi dan syariah bersih hanya meningkat sebesar 24%. Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya meningkat sebesar 13%. Beban penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai berlipat sebesar 137%. Beban operasional lainnya bertambah sebesar 16%. Kombinasi dari pendapatan dan beban-beban tersebut membuat laba operasional hanya meningkat sebesar 15%.

Di sisi lain pendapatan non-operasional melesat sebesar 95% sehingga laba sebelum pajak bertambah sebesar 19%.  Laba bersih kemudian tercatat meningkat sebesar 15%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik juga sebesar 15%.

Rasio GPM melemah menjadi 70,79% dari 74,45%.

Dari sisi neraca, kredit yang diberikan mengalami kenaikan sebesar 12%. Simpanan nasabah meningkat sebesar 20%.

Kuartalan

Pendapatan bunga, investasi dan syariah mengalami pertumbuhan sebesar 8%. Namun beban bunga dan syariah meningkat jauh lebih besar yaitu sebesar 22% sehingga pendapatan bunga, investasi dan syariah bersih hanya meningkat sebesar 2%. Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya meningkat sebesar 37%. Beban penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai menyusut sebesar 11%. Beban operasional lainnya bertambah sebesar 29%. Kombinasi dari pendapatan dan beban-beban tersebut membuat laba operasional menyusut sebesar 6%.

Di sisi lain, tampaknya perusahaan cukup beruntung, pendapatan non-operasional berlipat sebesar 133% sehingga laba sebelum pajak bertambah sebesar 4%.  Laba bersih kemudian tercatat meningkat sebesar 10% dikarenakan beban pajak penghasilan yang justru menurun yaitu sebesar 19%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik  sebesar 10%.

Naiknya laba kuartalan tampaknya banyak disumbang dari pendapatan non-operasional dan beban pajak penghasilan yang menyusut. Rasio pajak penghasilan mengalami penurunan menjadi 17% dari 22%.

Rasio GPM kembali melemah menjadi 66,49% dari 70,39%.

Dari sisi neraca, kredit yang diberikan hanya mengalami kenaikan sebesar 1%. Simpanan nasabah meningkat sebesar 11%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar