Analisis Laporan Keuangan DGIK Q2 2014
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) sampai
dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan yang negatif yaitu sebesar
3%. Di sisi lain beban pokok juga turun sebesar 3% sehingga laba kotor dapat
meningkat sebesar 2%. Laba dari proyek ventura bersama menyusut sebesar 67%
sehingga laba kotor setelah laba dari proyek ventura bersama menyusut sebesar
5%. Di sisi selanjutnya, beban usaha menurun sebesar 19% menyebabkan laba usaha meningkat sebesar 12%. Kombinasi
dari beban dan pendapatan lain yang
menurun sebesar 88% menyebabkan laba
sebelum pajak penghasilan menyusut sebesar 8%. Laba bersih kemudian
mengempis sebesar 13% karena beban pajak penghasilan yang turun sebesar 2%. Laba
bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya turun sebesar 29%.
Secara kuartalan pendapatan meningkat sebesar
17%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 17% sehingga laba kotor meningkat
sebesar 13%. Laba dari proyek ventura bersama melesat sebesar 395% sehingga
laba kotor setelah laba dari proyek ventura bersama bertambah sebesar 24%. Di
sisi selanjutnya, beban usaha mengempis sebesar 3% menyebabkan laba usaha meningkat sebesar 44%. Kombinasi dari pendapatan dan beban lain yang
meningkat menyebabkan laba sebelum pajak
penghasilan melonjak sebesar 113%. Laba bersih pada akhirnya meningkat sebesar
250% karena beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 17%. Laba bersih disesuaikan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya meningkat sebesar 56%.
Rasio GPM
tahunan meningkat menjadi 12,43%
dari 11,89% dan secara kuartalan mengembang menjadi 11,64% dari 12,02%.
Rasio NPM tahunan menurun menjadi 3,24% dari 4,45% dan
secara kuartalan meningkat menjadi 5,62% dari 4,20%.
Secara tahunan, saldo aset tetap dan investasi pada entitas asosiasi meningkat sehingga
diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Hutang finansial secara tahunan menyusut sebesar 14%. Beban keuangan bertambah sebesar 31%. Beban keuangan
merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.
Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan mengalami
peningkatan sebesar 33%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran
tersebut hanya sebesar 7%.
Rasio DER perusahaan terbilang tidak tinggi
karena berada di level 91%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar