Analisis Laporan Keuangan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)
Q2 2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 23%. Di sisi
beban pokok, beban naik sebesar 40% sehingga laba kotor meningkat sebesar 7%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih
kurs dan pendapatan-beban lain meningkat sebesar 72% sehingga laba sebelum pajak terperosok sebesar 51%.
Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 62% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang berkurang sebesar 13%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang
signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika kerugian-kerugian
tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba rugi, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan terkikis sebesar 11%.
Secara
kuartalan pendapatan terkikis
tipis sebesar 1%. Di sisi
beban pokok, beban berkurang
sebesar 9% sehingga laba kotor meningkat sebesar 8%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih
kurs dan pendapatan-beban lain meningkat signifikan sehingga laba sebelum pajak terperosok sebesar 55%.
Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 59% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang berkurang sebesar 24%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang
signifikan pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs yang
signifikan pada periode sebelumnya. Jika kerugian dan keuntungan tersebut
dikeluarkan dari perhitungan laba rugi, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 26%.
Secara tahunan rasio GPM menyusut menjadi 44,83% dari 51,55%. Secara kuartalan rasio mengembang menjadi 51,03% dari
46,85%.
Secara
tahunan saldo persediaan meningkat sebesar 2%. Peningkatan ini diharapkan dapat
menopang pendapatan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Secara
tahunan saldo tanah untuk pengembangan (lancar) berkurang tipis sebesar 1%. Sedangkan saldo tanah untuk pengembangan
(tidak lancar) meningkat sebesar 97%.
Saldo
aset tetap secara tahunan meningkat sebesar
3%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang
perusahaan.
Secara
tahunan saldo uang muka pelanggan berkurang sebesar 32%. Secara kuartalan saldo juga berkurang yaitu
sebesar 23%. Tampaknya perusahaan masih harus bekerja lebih keras untuk
memasarkan produk-produk propertinya.
Kas
masuk dari pelanggan secara tahunan bertambah sebesar 28%. Jika dibandingkan dengan angka pendapatan,
angka tersebut setara dengan 99% berbanding 95%
pada periode sebelumnya. Secara kuartalan kas masuk meningkat sebesar 46%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 87%
berbanding 59% pada periode sebelumnya.
Hutang
finansial perusahaan secara tahunan berkurang sebesar 8%. Beban keuangan bertambah
sebesar 24%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap
laba bersih perusahaan.
Pengeluaran
kas untuk investasi secara tahunan menurun sebesar 59%. Jika dibandingkan
dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 14%
berbanding 40% pada periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar