Analisis Laporan Keuangan PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) Q2 2014
Perusahaan sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan
tahunan sebesar 11%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 23% sehingga
laba kotor tidak banyak mengalami perubahan. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban lainnya yang stagnan menyebabkan laba usaha
berkurang tipis sebesar 1%. Laba sebelum pajak kemudian terpangkas sebesar 16%
dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi selisih kurs, bagian
laba (rugi) entitas asosiasi dan perubahan nilai wajar derivatif yang berkurang
sebesar 78%. Beban pajak penghasilan menyusut sebesar 16% sehingga laba bersih terpangkas
sebesar 16% juga. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs pada periode ini dan
menikmati keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya.
Perusahaan juga menikmati laba perubahan nilai wajar derivatif pada periode ini
dan periode sebelumya. Jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari
perhitungan laba bersih, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan tergerus sebesar 6%.
Secara kuartalan perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan
sebesar 2%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 7% sehingga laba kotor
meningkat sebesar 17%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban
lainnya yang meningkat sebesar 7% menyebabkan laba usaha tumbuh sebesar 2%. Laba
sebelum pajak kemudian bertambah sebesar 16% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban
keuangan, laba-rugi selisih kurs, bagian laba (rugi) entitas asosiasi dan
perubahan nilai wajar derivatif yang berkurang signifikan. Beban pajak penghasilan
meningkat sebesar 38% sehingga laba
bersih naik sebesar 10%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs pada
periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Perusahaan juga menikmati laba
perubahan nilai wajar derivatif pada periode ini dan periode sebelumya. Jika kerugian
dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba
bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 11%.
Rasio GPM tahunan
menyusut menjadi 45,10% dari 50,34% dan
secara kuartalan mengembang menjadi 46,04% dari 40,33%.
Secara tahunan, saldo aset tetap meningkat sebesar 20%.
Saldo properti minyak dan gas meningkat signifikan sebesar 172%.
Peningkatan-peningkatan tersebut diharapkan dapat menopang pendapatan jangka
panjang perusahaan.
Perusahaan mencatat peningkatan tahunan hutang
finansial sebesar 149%. Perusahaan mulai
merasakan beban keuangan secara neto dibandingkan dengan periode sebelumnya
yang masih menikmati pendapatan keuangan. Beban keuangan belum merupakan beban
yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan. Namun secara kuartalan
beban keuangan mulai memberatkan yang disebabkan oleh hutang finansial yang
meningkat sebesar 50%. Beban keuangan sendiri meningkat signifikan. Jumlah
beban keuangan tahunan sebagian besar disumbangkan oleh beban keuangan pada
kuartal ini. Nampaknya kita akan melihat beban keuangan yang semakin besar pada
periode-periode selanjutnya.
Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan meningkat
sebesar 64%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, maka pengeluaran
tersebut setara dengan 29% berbanding 26% pada periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar