Analisis Laporan Keuangan PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) Q2
2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 5%. Di sisi
beban pokok, beban naik sebesar 7% sehingga laba kotor terkikis sebesar 12% saja. Di sisi lain, beban usaha meningkat sebesar 9% sehingga laba usaha
turun sebesar 25%. Kombinasi dari beban keuangan, rugi selisih kurs dan lainnya yang meningkat
tajam menyebabkan rugi sebelum pajak. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang
signifikan pada periode ini dan pada peride sebelumnya. Jika disesuaikan, maka perusahaan masih
menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba
pada periode sebelumnya.
Secara
kuartalan penjualan mengalami kemunduran sebesar 10%. Di sisi
beban pokok, beban menyusut
sebesar 15% sehingga laba kotor melesat sebesar 78%. Di sisi lain, beban usaha menurun sebesar 22% sehingga perusahaan mendulang laba usaha berbanding rugi usaha pada
peeriode sebelumnya. Kombinasi
dari beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan lainnya yang meningkat tajam
menyebabkan laba sebelum pajak melorot sebesar 35%. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi
bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Perusahaan menikmati keuntungan
selisih kurs pada periode ini dan pada peride sebelumnya. Jika disesuaikan, maka perusahaan menderita
rugi bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang turun sebesar 87%.
Secara tahunan rasio GPM terkikis menjadi 11,36% dari 13,44%. Secara kuartalan rasio mengembang menjadi 10,48% dari
5,28%.
Saldo
aset tetap secara tahunan menurun.
Sedangkan aset tanaman perkebunan menghasilkan meningkat tajam sebesar 265%. Pertumbuhan
ini diharapkan dapat membantu perbaikan laba perusahaan pada periode-periode
yang akan datang.
Hutang
finansial perusahaan secara tahunan meningkat sebesar 37%. Beban keuangan membengkak
sebesar 136%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih perusahaan.
Rasio
DER tahunan perusahaan tergolong tinggi di angka 191% berbanding 140% pada
periode sebelumnya.
Pengeluaran
kas untuk investasi secara tahunan menurun sebesar 63%. Jika dibandingkan
dengan jumlah aset tidak lancar pengeluaran tersebut adalah setara dengan 11%
berbanding 34% pada periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar