Analisis Laporan Keuangan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) Q2
2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 17%. Di sisi
beban pokok, beban naik sebesar 12% sehingga laba kotor dapat bertambah sebesar 27%. Di sisi lain, beban usaha meningkat
sebesar 30% sehingga
laba usaha mengembang sebesar
19%. Beban kerugian penurunan nilai persediaan dan
lainnya yang meningkat sebesar 145% menyebabkan laba sebelum pajak menguat
sebesar 15%. Laba bersih kemudian dapat naik sebesar 16% dikarenakan beban
pajak penghasilan yang bertambah sebesar 14%. Jika disesuaikan, maka laba
bersih akan mengembang
sebesar 13%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
penjualan yang stagnan. Beban
pokok penjualan meningkat
sebesar 2% sehingga
laba kotor terkikis sebesar 4%.
Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 22% sehingga laba usaha terpangkas sebesar 46%.
Beban kerugian penurunan nilai
persediaan dan lainnya yang meningkat sebesar 53% menyebabkan laba sebelum
pajak merosot sebesar 49%. Laba bersih kemudian menurun sebesar 50% karena
beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 47%. Jika disesuaikan, maka laba
bersih akan terpotong
sebesar 49%.
Secara tahunan rasio GPM meningkat menjadi 39,71% dari 36,79%. Secara kuartalan rasio menyusut menjadi 37,11% dari 38,58%.
Saldo
aset tetap secara tahunan meningkat
signifikan yaitu sebesar 49%. Pertumbuhan ini diharapkan dapat menopang
pendapatan jangka panjang perusahaan.
Perusahaan
mulai memanfaatkan dana pihak ketiga untuk mendanai keperluannya yang pada
periode sebelumnya masih nihil. Perusahaan sendiri belum mencatat beban
keuangan secara neto. Rasio DER
perusahaan meningkat menjadi 36% dari sebelumnya 20%.
Pengeluaran
kas untuk investasi secara tahunan termasuk sangat besar dan meningkat sebesar
15%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut
setara dengan 39%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar