Analisis Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
Q2 2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan tipis pendapatan sebesar 1%. Di sisi
beban usaha, beban turun sebesar 11% sehingga perusahaan mengalami rugi usaha. Pada akhirnya perusahaan mengalami
rugi bersih disesuaikan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba
bersih pada periode sebelumnya. Kerugian ini termasuk sangat parah karena setara dengan 21% ekuitas.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
kenaikan pendapatan sebesar 15%. Di sisi
beban usaha, beban turun sebesar 3% sehingga rugi usaha berkurang sebesar 79%. Pada akhirnya perusahaan mengalami
rugi bersih disesuaikan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang turun sebesar 59%.
Secara
tahunan rasio OPM memburuk menjadi
-5,14% dari 4,56%. Secara kuartalan rasio
membaik menjadi -4,44% dari
-23,86%.
Saldo
aset tetap secara tahunan meningkat sebesar
9%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang
perusahaan.
Hutang
finansial perusahaan secara tahunan meningkat sebesar 52%. Perusahaan secara
tahunan mencatat kenaikan beban keuangan sebesar 92%. Beban keuangan merupakan
beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Pengeluaran
kas untuk investasi secara tahunan menyusut sebesar 59%. Jika dibandingkan
dengan jumlah aset tidak lancar pengeluaran tersebut setara dengan 10%
berbanding 28% pada periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar