Analisis Laporan Keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
Q2 2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan yang signifikan yaitu sebesar 134%. Di sisi
beban pokok, beban naik sebesar 145% sehingga laba kotor dapat bertambah sebesar 67%. Di sisi lain, beban usaha meningkat
sebesar 40% sehingga
laba usaha mengembang sebesar
93%. Bagian neto atas laba entitas asosiasi,
penghasilan dividen, bunga dan investasi serta beban keuangan dan lainnya yang berkurang
sebesar 60% menyebabkan laba sebelum pajak terpangkas sebesar 43%. Laba bersih
kemudian merosot sebesar 48% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah
sebesar 240%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
pada akhirnya turun sebesar 56%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs
yang signifikan pada periode ini dibandingkan dengan periode sebelumnya. Jika
disesuaikan (tanpa memperhitungkan faktor kepentingan non-pengendali dan faktor
pajak penghasilan), maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun
sebesar 29%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
penurunan pendapatan sebesar
3%. Di sisi beban pokok, beban menurun sebesar 3%
sehingga laba kotor terkikis
sebesar 9%. Di sisi lain beban usaha
meningkat sebesar 29% sehingga laba usaha terpangkas sebesar 26%. Bagian neto atas laba entitas
asosiasi, penghasilan dividen, bunga dan investasi serta beban keuangan dan
lainnya yang berkurang sebesar 80% menyebabkan laba sebelum pajak terpangkas
sebesar 69%. Laba bersih kemudian merosot sebesar 72% dikarenakan beban pajak
penghasilan yang berkurang sebesar 13%. Laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk pada akhirnya turun sebesar 78%. Perusahaan
menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dibandingkan
dengan keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan (tanpa
memperhitungkan faktor kepentingan non-pengendali dan faktor pajak penghasilan),
maka laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 21%.
Secara tahunan rasio GPM menyusut menjadi 10,05% dari 14,11%. Secara kuartalan rasio menyusut lagi menjadi 9,88% dari
10,49%.
Saldo
aset keuangan tersedia untuk
dijual, investasi pada entitas asosiasi dan aset tetap secara tahunan masih meningkat. Pertumbuhan ini
diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Secara
tahunan saldo hutang finansial meningkat sebesar 8%. Beban keuangan bertambah
sebesar 2%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap
laba bersih perusahaan.
Laba
perusahaan secara signifikan disumbangkan dari bagian bersih atas laba entitas
asosiasi. Secara tahunan pendapatan ini berkurang sebesar 30% dan secara
kuartalan berkurang sebesar 36%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar