Analisis Laporan Keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) Q2
2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan minus sebesar 18%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 25%
sehingga laba kotor bertambah
sebesar 33%. Di sisi lain,
beban usaha meningkat
sebesar 13% sehingga
laba usaha melesat sebesar 52%.
Kombinasi dari beban keuangan dan beban lain yang meningkat sebesar 37%
menyebabkan rugi sebelum pajak. Perusahaan pada akhirnya menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan kenaikan sebesar 4%. Perusahaan menderita
kerugian selisih kurs yang cukup besar pada periode ini dan juga kerugian
derivatif. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk sebenarnya meningkat drastis sebesar 320%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
pertumbuhan pendapatan sebesar 6%.
Namun beban pokok naik sebesar 8%
sehingga laba kotor terkikis
sebesar 2%. Di sisi
lain beban usaha meningkat sebesar
3% sehingga laba usaha berkurang sebesar 3%. Kombinasi dari beban keuangan dan beban lainnya
yang meningkat sebesar 698% menyebabkan perusahaan menderita rugi sebelum pajak
penghasilan. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang cukup besar pada
periode ini dan juga kerugian derivatif dibandingkan dengan keuntungan selisih
kurs yang besar pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk sebenarnya hanya mengempis sebesar 8%.
Secara tahunan rasio GPM mengembang menjadi 20,30% dari 12,50%. Secara kuartalan rasio GPM turun sedikit menjadi 19,24% dari 20,90%.
Saldo
aset tetap secara tahunan menyusut
sebesar 19%. Tentunya
ini memberi petunjuk kecilnya ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan.
Secara tahunan saldo hutang finansial berkurang sebesar 18%. Beban keuangan terpangkas
sebesar 15%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba
bersih perusahaan.
Pengeluaran
kas untuk investasi secara tahunan menurun banyak yaitu sebesar 78%. Jika dibandingkan
dengan jumlah aset tidak lancar, angka tersebut hanya setara dengan 1%.
Konsentrasi
perusahaan saat ini tampaknya lebih kepada mempertahankan omset yang ada dan
meningkatakn efisiensi biaya. Perusahaan tampaknya juga berfokus pada
pengurangan jumlah hutang finansialnya.
Perusahaan
cukup tangguh dalam menghasilkan arus kas operasi karena jumlahnya yang sangat
besar dibandingkan dengan jumlah laba bersih. Perusahaan masih sangat lancar
dalam melunasi hutang-hutang finansialnya karena kecukupan kas yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar