Analisis Laporan Keuangan SMCB Q2 2014
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan
pendapatan yang moderat yaitu sebesar 9%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 13% sehingga laba kotor menipis sebesar
1%. Beban usaha dan beban lainnya meningkat sebesar 25% sehingga laba usaha tergelincir sebesar
14%. Naiknya beban keuangan banyak
berpengaruh pada laba sebelum pajak sehingga laba sebelum pajak terjerembab sebesar 29%. Perusahan menderita kerugian selisih kurs yang
signifikan pada periode ini. Jika disesuaikan, pada akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menipis sebesar 8%.
Secara kuartalan perusahaan mencetak kenaikan
pendapatan sebesar 9%.
Di sisi lain beban pokok meningkat juga yaitu sebesar 10% sehingga laba kotor bertambah
sebesar 8%. Beban usaha
dan beban lainnya yang lebih tinggi
menyebabkan laba usaha merosot
tinggi sebesar 19%.
Beban keuangan yang meningkat menyebabkan
laba sebelum pajak terpangkas
sebesar 64%. Perusahaan menderita kerugian
selisih kurs pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs pada
periode sebelumnya. Jika disesuaikan, pada akhirnya laba bersih disesuaikan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menguat sebesar
18%.
Secara tahunan rasio GPM menyusut menjadi 33,22% dari 35,79%. Secara kuartalan rasio menguat tipis menjadi 28,80% dari 29,24%. Namun rasio ini masih lebih kecil daripada
rasio tahunan.
Secara tahunan saldo aset tetap meningkat sebesar
22%. Peningkatan ini
diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan berkurang sebesar 18%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut adalah berjumlah 20%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar