Analisis Laporan Keuangan PT Ekadharma International Tbk (EKAD)
Q2 2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan penjualan sebesar 25%. Di sisi
beban pokok, beban bertambah sebesar 27% sehingga laba kotor tumbuh sebesar 20%.
Di sisi beban usaha, beban bertambah sebesar 18% sehingga laba usaha mengembang sebesar 23%. Beban keuangan
dan pendapatan-beban lain yang bertambah menyebabkan laba sebelum pajak meningkat sebesar 17%. Laba bersih
kemudian naik sebesar 18% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah
sebesar 15%. Laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya tumbuh
sebesar 17%. Perusahaan menderita
kerugian selisih kurs yang cukup besar pada periode ini. Jika kerugian tersebut
dikeluarkan dari perhitungan laba bersih maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 23%.
Perusahaan
secara kuartalan mencatat
kenaikan penjualan sebesar 16%. Di sisi
beban pokok, beban bertambah sebesar 19% sehingga laba kotor meningkat sebesar 8%.
Di sisi beban usaha, beban bertambah sebesar 1% sehingga laba usaha meningkat sebesar 13%. Beban keuangan
dan pendapatan-beban lain yang berkurang
menyebabkan laba sebelum pajak meningkat
sebesar 19%. Laba bersih kemudian naik sebesar 16% dikarenakan beban pajak
penghasilan yang bertambah sebesar 29%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk pada akhirnya tumbuh sebesar 17%.
Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk akan meningkat sebesar 14%.
Secara tahunan rasio GPM terkikis menjadi 26,03% dari 27,06%. Secara kuartalan rasio masih menyusut menjadi 24,22%
dari 26,03%.
Saldo
aset tetap secara tahunan meningkat sebesar
42%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang
perusahaan.
Hutang
finansial perusahaan secara tahunan meningkat sebesar 15%. Beban keuangan bertambah
sebesar 9%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh tidak begitu besar
terhadap laba bersih perusahaan.
Secara
tahunan pengeluaran kas untuk investasi mengalami peningkatan signifikan yaitu
sebesar 246%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran
tersebut setara dengan 36% berbanding 15% pada periode sebelumnya.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar