Analisis Laporan Keuangan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Q2 2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 33%. Di sisi
beban pokok, beban meningkat
sebesar 36% sehingga laba kotor megembang sebesar 32%. Di sisi lain, beban usaha dan keuntungan (kerugian) lain melesat
sebesar 124% sehingga
laba usaha terkikis sebesar
6%. Beban keuangan yang meningkat
sebesar 18% menyebabkan laba sebelum pajak terpangkas sebesar 24%. Laba bersih
kemudian terpotong sebesar 27% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang
sebesar 16%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya menyusut
sebesar 27%. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada
periode ini dan juga periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan tumbuh sebesar 27%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
peningkatan pendapatan sebesar 9%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 4% sehingga laba
kotor melesat sebesar 12%.
Di sisi lain beban usaha dan beban lainnya meningkat signifikan sehingga laba usaha terpangkas sebesar 55%.
Beban keuangan yang tidak
banyak mengalami perubahan menyebabkan laba sebelum pajak susut sebesar 70%. Laba
bersih kemudian terpotong juga sebesar 70% karena beban pajak penghasilan yang berkurang
sebesar 69%. Laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya terperosok
sebesar 71%. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada
periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs signifikan pada periode
sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk akan tumbuh sebesar 15%.
Secara tahunan rasio GPM menyusut tipis menjadi 65,54% dari 66,19%. Secara kuartalan rasio mengembang menjadi 66,52% dari 64,99%.
Saldo
aset tetap secara tahunan meningkat sebesar
27%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang
perusahaan.
Hutang
finansial perusahaan secara tahunan bertambah tipis sebesar 1%. Beban keuangan meningkat
sebesar 18%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih perusahaan.
Secara
tahunan pengeluaran kas untuk investasi mengalami penyusutan sebesar 39%. Jika
dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan
13% berbanding 24% pada periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar