Analisis
Laporan Keuangan WIKA Q2 2014
PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk (WIKA) sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan
pendapatan tahunan sebesar 12%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 10%
sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar 21%. Laba ventura bersama meningkat sebesar 12%
sehingga laba kotor setelah laba ventura bersama meningkat sebesar 20%. Beban usaha meningkat lumayan tinggi yaitu
sebesar 25% sehingga laba usaha hanya dapat meningkat sebesar 18%. Kombinasi dari beban lainnya yang meningkat drastis
menyebabkan laba sebelum pajak hanya dapat meningkat sebesar 4%. Laba bersih pada akhirnya hanya dapat
meningkat sebesar 3% karena beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar
7%. Dengan peningkatan bagian
kepentingan non-pengendali yang lebih besar, laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk harus mengempis sebesar 1%. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih mengembang sebesar 5%
Secara
kuartalan kinerja sebenarnya tidak dapat
begitu dibandingkan karena komposisi
pendapatan yang biasanya memang lebih rendah di Q1. Namun kinerja pada Q2 ini paling tidak juga
bisa memberi gambaran mengenai kinerja pada periode selanjutnya.
Secara
kuartalan, biarpun pendapatan mampu naik sebesar 10%, namun terutama karena naiknya beban
keuangan, laba bersih (disesuaikan) yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk merosot sebesar 20%.
Secara
kuartalan, kinerja rasio NPM menurun menjadi
menjadi sebesar 4,16% dari 5,71% akibat dari tekanan beban keuangan yang meningkat sangat besar. Secara kuartalan, beban keuangan relatif berpengaruh
signifikan terhadap jumlah laba bersih. Secara tahunan, rasio NPM juga menurun
menjadi 4,86% dari 5,18%.
Secara
tahunan, rasio GPM menguat menjadi
11,40% dari 10,47% dan secara kuartalan menjadi 11,53% dari 11,31%.
Secara
tahunan, saldo-saldo dari aset tetap dan investasi pada ventura bersama meningkat
signifkan sehingga diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang
perusahaan.
Jika
dibandingkan kinerja antara S1 2014 dengan S1 2013, kinerja sebenarnya juga
tidak begitu memuaskan karena pendapatan hanya naik sebesar 11% dan laba bersih (disesuaikan) hanya naik
sebesar 3%.
Hal khusus yang perlu diperhatikan adalah naiknya nilai ekuitas yang berasal dari kenaikan ekuitas entitas anak (WTON) yang cukup signifikan sehingga menambah BVS perusahaan.
Hal khusus yang perlu diperhatikan adalah naiknya nilai ekuitas yang berasal dari kenaikan ekuitas entitas anak (WTON) yang cukup signifikan sehingga menambah BVS perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar