Analisis Laporan Keuangan PT
Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Q2 2014
Perusahaan sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan penjualan
tahunan sebesar 18%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 20% sehingga
laba kotor meningkat sebesar 8%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha,
beban keuangan, laba rugi selisih kurs dan beban lain yang meningkat sebesar 41% menyebabkan laba sebelum pajak terpangkas sebesar 46%. Beban
pajak penghasilan berkurang sebesar 35% sehingga laba bersih terperosok sebesar
49%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode
ini. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk akan tergerus sebesar 7%.
Secara kuartalan perusahaan mencatat pertumbuhan penjualan
sebesar 15%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 10% sehingga laba
kotor melesat sebesar 45%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban
keuangan, laba rugi selisih kurs dan beban lain yang meningkat sebesar 14% menyebabkan laba sebelum pajak berlipat sebesar 230%. Beban
pajak penghasilan bertambah sebesar 57% sehingga laba bersih meningkat sebesar
329%. Rasio pajak penghasilan pada periode ini yang sebesar 17% terlihat cukup
rendah daripada periode sebelumnya maupun rasio tahunan. Perusahaan menderita
kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan menikmati keuntungan
selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan,
perusahaan akan menikmati laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk daripada rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk pada periode sebelumnya.
Rasio GPM tahunan
melemah menjadi 15,48% dari 16,92% dan
secara kuartalan mengembang menjadi 16,63% dari 13,13%. Perusahaan tampaknya
sudah mulai memasuki wilayah margin yang menguntungkan pada periode ini.
Secara tahunan, saldo aset tetap meningkat sebesar 29%
sehingga diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Perusahaan mencatat kenaikan tahunan hutang finansial sebesar
41%. Beban keuangan bertambah sebesar
45%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba
bersih perusahaan.
Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan meningkat
sebesar 44%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, maka pengeluaran
tersebut setara dengan 30% berbanding 25% pada periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar