Kamis, 24 Juli 2014

BSDE - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014


Analisis Laporan Keuangan BSDE Q2 2014

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencatat kinerja pendapatan usaha yang moderat dengan kenaikan hanya sebesar 5%. Pada beban pokok terjadi kenaikan sebesar 9% yang mengakibatkan laba kotor hanya mampu naik sebesar 3%. Pertambahan pada beban usaha turut menekan laba sehingga laba usaha menyusut sebesar 10%. Perusahaan mencatat ekuitas pada laba bersih dari investasi pada saham yang signifikan yaitu sebesar Rp 1,608 triliun sehingga mempengaruhi laba bersih secara keseluruhan. Jika laba bersih disesuaikan (termasuk dengan mengeluarkan keuntungan tersebut dan laba rugi selisih kurs) maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 9%.

Secara kuartalan kinerja pendapatan usaha masih tertekan dengan penurunan sebesar 7%. Pada beban pokok terjadi juga penurunan yaitu sebesar 23% yang mengakibatkan laba kotor stagnan. Pertambahan pada beban usaha turut menekan laba sehingga laba usaha menyusut sebesar 13%. Perusahaan mencatat ekuitas pada laba bersih dari investasi pada saham yang signifikan yaitu sebesar Rp 1,558 triliun sehingga mempengaruhi laba bersih secara keseluruhan. Jika laba bersih disesuaikan (termasuk dengan mengeluarkan keuntungan tersebut dan laba rugi selisih kurs) maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 5%.

Secara tahunan rasio GPM masih relatif stabil dengan penurunan tipis menjadi 70,67% dari 71,86% dan secara kuartalan terjadi kenaikan lumayan menjadi 76,54%  dari 71,52%.

Kas masuk dari pelanggan secara tahunan mencatat pengurangan sebesar 7%. Secara kuartalan terjadi lonjakan cukup besar, yaitu sebesar 65%.

Saldo uang muka dari pelanggan secara tahunan mencatat kenaikan tipis sebesar 12% dan secara kuartalan mencatat kenaikan sebesar 23%. Semoga kenaikan ini dapat ditingkatkan lagi.

Secara tahunan saldo persediaan meningkat sebesar 27% dan secara kuartalan masih meningkat yaitu sebesar 13%. Kenaikan-kenaikan tersebut diharapkan dapat memperlancarkan pembukuan pendapatan pada masa-masa yang akan datang.

Secara tahunan saldo tanah yang belum dikembangkan menyusut tipis sebesar 4% dan secara kuartalan menyusut sebesar 2%.

Secara tahunan hutang finansial melonjak cukup besar yaitu sebesar 57%. Namun perusahaan belum mencatat beban keuangan yang besar.

Saldo properti investasi secara tahunan meningkat drastis sebesar 245% dan secara kuartalan meningkat sebesar 4%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan berulang jangka panjang perusahaan.

Pengeluaran kas untuk investasi sangat kencang. Secara tahunan melesat sebesar 187% dan secara kuartalan juga meningkat yaitu sebesar 423%.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar