Kamis, 31 Juli 2014

SSIA - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014



Analisis Laporan Keuangan SSIA Q2 2014

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan pendapatan sebesar 6%. Namun beban pokok pendapatan naik lebih besar yaitu sebesar 17% sehingga laba kotor turun sebesar 14%.  Tekanan pada beban usaha dan lainnya turut membantu dalam penurunan laba sehingga laba usaha tergerus sebesar 29%. Tingginya bagian laba dari  pengendalian bersama entitas mempengaruhi laba sebelum pajak sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 19%. Pada akhirnya laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 30% karena tingginya bagian laba untuk kepentinga non-pengendali.

Secara kuartalan perusahaan mencatat kenaikan pendapatan yang signifikan yaitu sebesar 38%. Beban pokok pendapatan meningkat sebesar 30% sehingga laba kotor melonjak sebesar 66%.  Di sisi lain, beban usaha dan beban lainnya mengempis sebesar 28% sehingga laba usaha melesat sebesar 297%. Tingginya bagian labaa dari pengendalian bersama entitas turut melambungkan laba sebelum pajak sehingga laba sebelum pajak melonjak sebesar 317%. Pada akhirnya laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terbang sebesar 1327%.

Secara kuartalan perusahaan mencatat pertumbuhan penjualan tanah kawasan industri yang tinggi yang menghasilkan margin yang jauh lebih besar sehingga laba kotor naik cukup besar.

Hal yang juga mencolok dari kinerja tahunan perusahaan ini adalahnya naik besarnya bagian laba dari pengendalian bersama entitas. Sebagian besar laba tersebut berasal dari JO Karabha NRC.

Rasio GPM tahunan melorot besar menjadi 26,36% dari 32,74%. Secara kuartalan rasio meningkat  menjadi 26,76% dari 22,23%. Kenaikan secara kuartalan banyak disumbangkan dari penjualan tanah kawasan industri yang mempunyai margin yang lebih tinggi.

Secara tahunan saldo persediaan berkurang sebesar  23%. Secara kuartalan berkurang sebesar 12%.  Persediaan yang semakin menipis tentunya mengancam kelangsungan penjualan jangka panjang. Apalagi perusahaan tidak mempunyai cadangan tanah lainnya.

Saldo investasi pada pengendalian bersama entitas secara tahunan meningkat signifikan yang lebih banyak disebabkan oleh reklasifikasi dari investasi pada entitas asosiasi.

Saldo hutang finansial secara tahunan meningkat sebesar 14%. Meskipun begitu, beban keuangan berkurang sebesar 21%.  Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh tidak terlalu besar terhadap laba bersih perusahaan.

Lihat analisis NRCA di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar