Analisis Laporan Keuangan TBLA Q2 2014
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) secara tahunan sampai dengan Q2 2014
mencetak kenaikan pendapatan usaha yang signifikan sebesar 34%. Sayangnya, beban pokok penjualannya
meningkat lebih tinggi yaitu sebesar 38% sehingga laba kotor hanya dapat meningkat sebesar 22%. Dengan
beban usaha dan beban lainnya yang bertambah sebesar 28%, laba sebelum pajak hanya mampu naik sebesar 5%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang cukup besar pada periode ini dan periode sebelumnya. Jika kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 54%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak kenaikan pendapatan usaha yang signifikan
sebesar 36%. Sayangnya lagi, beban pokok penjualannya meningkat lebih kencang yaitu sebesar 46% sehingga
laba kotor hanya dapat naik sebesar 7%.
Dengan beban usaha dan beban lainnya yang mengembang sebesar 69%, laba sebelum pajak melorot sebesar 38%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya, jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka
laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 23%.
Secara tahunan rasio GPM mengempis menjadi 23,02% dari 25,31% dan secara kuartalan masih melemah menjadi 19,82% dari 25,15%.
Saldo
aset tetap secara tahunan naik sebesar 27%. Hutang finansial melesat
sebesar 35%. Kenaikan hutang finansial menyebabkan beban keuangan
melesat sebesar 32%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Rasio DER perusahaan
meningkat menjadi 217% dari 186%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar